Jumat, 26 September 2025

Atap JPO Sudirman Dicopot atas Perintah Anies Baswedan, Pengamat: Kenapa Dibongkar demi Selfie?

Pengamat memberi kritikan terhadap pencopotan atap JPO di jalan Sudirman, dirinya menyayangkan pencopotan hanya demi selfie

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Warga berswafoto di jembatan penyeberangan orang (JPO) yang tidak beratap di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memerintahkan bawahannya untuk membongkar atap JPO tersebut dengan tujuan agar pejalan kaki dapat melihat pemandangan Jakarta dari sisi lain. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

JPO Sudirman akan diperbaiki pada tahun ini, menurutnya alasan pencopotan atap JPO tersebut agar pejalan kaki yang menyeberang bisa melihat pemandangan sekitar JPO.

"JPO itu tidak hanya untuk sarana menyeberang, tapi juga sarana untuk menambah pengalaman baru, orang menyeberang, melihat kiri kanan, trotoarnya bagus, sudah gede (lebar), lihat gedung-gedungnya bagus," ucap Hari.

Alasan Anies memberi perintah pencopotan atap JPO karena menurutnya JPO itu hanya menghubungkan antar trotoar, tidak menyambungkan halte Transjakarta.

"Apa yang terjadi kalau nanti dibuka? Itu tempat selfie paling sering, karena pemandangan gedung di malam hari bagus sekali, sore, siang. Jadi atapnya dicopot, itu langsung jadi space terbuka," ujar Anies Baswedan, melihat dari tayangan YouTube KOMPAS TV, Rabu (6/11/2019).

JPO tersebut semula ditutupi atap untuk melindungi warga yang menyeberang dari panas dan hujan.

Pejalan kaki yang melintas di JPO Sudirman dari arah Indofood Tower ke Menara Astra terlihat kepanasan pada siang hari.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/11/2019), Anies menuturkan, gedung-gedung di kawasan Sudirman akan menjadi latar belakang untuk foto.

Alasan tersebut yang memperkuat Anies Baswedan memerintahkan pencopotan atap JPO yang biasanya dipakai pejalan kaki untuk berteduh di waktu hujan.

Anies mencontohkan pembongkaran JPO Bundaran Hotel Indonesia (HI) yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi sebagai latar belakang untuk berfoto.

"JPO itu atapnya ada supaya tidak kena hujan dan panas, itu benar bila dari indoor ke indoor. Tapi kalau dari ruang terbuka ke ruang terbuka, sebetulnya tidak perlu ada penutup," ucap Anies.

Mengutip pada berita pantauan Kompas.com di lokasi, Rabu (6/11/2019), dari pukul 11.00 WIB - 12.00 WIB, pejalan kaki yang menyeberang rata-rata memakai masker, adapula yang menggunakan payung.

Diantara mereka yang tidak menggunakan payung, terpaksa harus menutupi kepala mereka dengan tangan untuk menghalau teriknya matahari.

Sebagian besar pejalan kaki yang melewati JPO tersebut rata-rata ingin memanfaatkan waktu istirahatnya untuk membeli makanan di seberang jalan besar itu.

pejalan kaki lainnya yang juga melintas, pegawai Indofood Tower bernama Putri mengaku setuju dengan dibukanya atap JPO tersebut.

Menurutnya atap JPO sebelumnya memang sudah berlubang dan gersang yang harus segera ditata.

Putri juga memberi saran untuk memberi atap pada JPO kembali, agar pejalan kaki yang menyeberang bisa terlindung dari panas dan hujan.

“Ya kalau begini harusnya ditata saja sudah, diganti lagi atapnya jadi atap baru. Kan bisa juga lihat pemandangan tanpa perlu dibuka,” kata dia.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Cynthia Lova/Nursita Sari/Nur Rohmi Aida)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan