Udara Jakarta Memburuk, Langkah Membumi Tawarkan Napas Baru Lewat Gaya Hidup Hijau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Jakarta kembali mencatatkan namanya sebagai salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. 

Laporan IQAir menempatkan ibu kota Indonesia di posisi tiga besar global dengan skor Indeks Kualitas Udara (AQI) 146—hampir delapan kali lipat di atas ambang batas aman versi WHO. 

Artinya, udara Jakarta tergolong “tidak sehat” bagi anak-anak, lansia, dan kelompok rentan.

Di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini, pertanyaan yang kerap muncul adalah: dari mana kita bisa mulai memperbaiki kualitas udara?

Jawabannya mungkin lebih dekat dari yang kita kira. 

Langkah sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai, memilih transportasi publik, hingga mengupayakan fesyen berkelanjutan bisa memberi dampak besar jika dilakukan bersama. 

Namun, bagaimana membuat gaya hidup ramah lingkungan terasa relevan dan menyenangkan?

Itulah yang coba dijawab oleh Langkah Membumi Ecoground 2025, sebuah acara tahunan yang kini memasuki tahun keempat. 

Baca juga: Indonesia Dorong Diplomasi Lingkungan di Forum INC Jenewa untuk Akhiri Polusi Plastik

Diselenggarakan oleh Blibli Tiket Action, program ini hadir sebagai ruang kolaborasi lintas sektor untuk mengajak masyarakat bertransisi menuju gaya hidup eco-conscious—tanpa harus merasa terbebani.

Berlangsung pada 8–9 November 2025 di Taman Kota PERURI, Jakarta Selatan, Langkah Membumi Ecoground mengusung tema “CollaborAction for the Earth”. 

Acara ini menghadirkan empat zona interaktif yang berlangsung simultan:

• Eco Motion: aktivitas olahraga dan wellness
• Eco Market: produk berkelanjutan dari berbagai brand lokal
• Eco Labs: workshop praktis seperti upcycling dan pengelolaan limbah

Eco Stage: talkshow dan hiburan bertema lingkungan

Pengunjung juga bisa merasakan langsung teknologi hijau seperti kinetic floor, solar-powered charging station, dan test drive kendaraan listrik.

Menurut Lisa Widodo, COO dan Co-Founder Blibli, acara ini dirancang agar inklusif dan inspiratif. 

“Kami ingin menunjukkan bahwa gaya hidup ramah lingkungan bisa menyenangkan. Kuncinya ada pada kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.