Senin, 25 Agustus 2025

Saya Cuma Mau Pulang Kampung ke Wonosobo, itu Saja

Karena tertarik Muhammad langsung menjual sepeda motor miliknya, dan ikut dengan temannya tersebut.

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM
Muhammad, lelaki paruh baya asal Wonosobo, Jawa Tengah 

Laporan wartawan magang Yosi Vaulla Virza
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Kakek Muhammad asal Wonosobo ini mengaku baru dua bulan di Jakarta. Awalnya ia diajak oleh seorang temannya untuk merantau, dijanjikan pekerjaan. Karena tertarik, Muhammad langsung menjual sepeda motor miliknya, dan ikut dengan temannya tersebut.

Namun tak seperti yang ia kira. Sampai di Jakarta ternyata temannya langsung kabur dan meninggalkan dirinya seorang diri. Semua uang hasil menjual sepeda motor tersebut ludes dibawa kabur, dan tidak menyisakan satu rupiah pun untuknya.

Baca: Wapres Harap Draf RUU Pemindahan Ibu Kota Rampung Awal 2020

"Saya baru dua bulan disini, saya diajak sama teman katanya mau dikasih pekerjaan. Saya tertarik, saya jual sepeda motor saya di kampung. Saya berangkat sama dia, sampai disini saya ditinggalin. Uang saya di bawa kabur semuanya, saya tidak punya apapun sekarang," ceritanya saat ditemui tribunnews.com

Saat ini Muhammad tinggal seorang diri di jalanan, luntang -lantung tidak tahu arah. Tidak ada tempat yang pasti untuk berteduh, asal bisa beristirahat.

Baca: Cerita Marni yang Enggan Menyusahkan Anaknya dan Tetap Bertahan di Ibu Kota

Tidak mempunyai uang, ia memutuskan untuk menjadi pemulung, mengumpulkan kardus dan botol bekas minuman dari tong sampah yang ia temui di jalanan. Muhammad mengaku tidak malu sama sekali melakukan pekerjaan ini. Setiap dia mengais tempat sampah, acap kali dipandang sinis oleh orang-orang.

"Saya nggak malu mbak, ngga. Saya jadi pemulung ini biar sering di liatin orang seperti itu saya tidak apa-apa. Yang penting saya bisa dapat uang, halal," ujar pria paruh baya ini terdengar lirih.

Baca: Kalahkan Dubai, Jokowi Ingin Ibu Kota Baru jadi Kota Terbaik di Dunia

Muhammad juga tidak memiliki pakaian yang lain, baju merah yang saat ini dipakai olehnya, sudah ia pakai berminggu-minggu. Kotor dan mengeluarkan bau yang tidak lagi sedap.

Penghasilannya sebagai pemulung juga tidaklah banyak, hanya cukup untuk membeli sekali atau dua kali makan dan minuman untuk satu hari. Untuk menjual barang bekas yang ia kumpulkan juga tidaklah tetap, dimana ketemu pengepul barulah ia jual.

"Ya tidak tentu mbak, sehari dapat 30 ribu saja saya Alhamdulillah, yang penting hari ini saya bisa makan sudah sukur. Tidak ada harapan yang lain. Botol ini setelah saya kumpulkan, ketemu yang suka beli itu baru saya jualin, kalau tidak ketemu saya bawa saja terus," Katanya.

Baca: Hutang 5 Ribu Ditagih & Diusir dari Rumah Menantu, Dulu Janda Ini Jadi Pemulung 15 Tahun Demi Anak!

Saat ditawari untuk dibelikan minuman dan makanan, ia dengan halus langsung menolak, " Tidak mbak, terima kasih. Untul mbak saja, saya masih punya minuman ini," kata Muhammad.

Harapan Kakek Muhammad saat ini hanya satu, ia ingin sekali pulang ke kampungnya, di Wonosobo. "Saya cuma mau pulang ke kampung, tidak ada harapan saya yang lain. Pulang ke kampung udah itu saja," ujarnya sedih.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan