Senin, 1 September 2025

Banjir di Jakarta

Viral Analisis Banjir Jakarta, Bahas Kondisi di Bogor hingga Normalisasi Vs Naturalisasi Bagus Mana

Analisis mendalam seorang warganet mengenai banjir di Jakarta viral. Analisis itu disampaikan oleh akun twitter @pemudajawa dengan nama akun Bintang

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
@pemudajawa
Normalisasi sebelum dan sesudah 

Sebelum kita bicara lebih jauh soal banjir, kenapa, dan apa yang harus dilakukan, mari kita mengenal dulu bagaimana Jakarta dan sistem sungainya pada gambar-gambar ini. Bagian hulu sistem sungai ini ada di Kab. Bogor, di kawasan Puncak.

1a. Lihat kan bagaimana Jakarta adalah kawasan hilir dan muara dari banyak sungai. Secara alamiah, banyak bagian Jakarta yang memang merupakan floodplain (morfologi hilir berupa dataran yg PASTI kebanjiran jika debit sungai tinggi).

@pemudajawa
 (@pemudajawa)

1b. Bukti lain dari floodplain/dataran banjir adalah sungai yang bermeander/berkelok-kelok. Dan kita amati, Ciliwung di Jakarta sudah sangat berkelok. Contohnya di kawasan Kampung Pulo-Bukit Duri seperti ini:

@pamuda
(@pemudajawa)

1c. [BERARTI BANJIR ITU MEMANG SESUATU YANG NORMAL DI JAKARTA?]

Banjir pada floodplain adalah hal yg sangat normal jika sungai mengalami debit tinggi. Tetapi banjir Jakarta itu sendiri ada dua jenis:

banjir "kiriman" dan banjir "lokal"

Apa beda keduanya?

2. [BANJIR KIRIMAN]

Pertama akan dibahas soal banjir "kiriman". Banjir kiriman adalah konsekuensi apabila di hulu ada hujan besar, lalu air mengalir ke hilir. Perhatikan gambar di bawah ini untuk memahami istilah "run-off" (aliran/limpasan permukaan) dan infiltrasi (serapan):

@pemuda
 (@pemudajawa)

2a. Secara sederhana: makin banyak yg terserap (infiltrasi), berarti makin dikit yg ngalir di permukaan (run-off). Kawasan hulu adalah kawasan dgn efektivitas penyerapan yang sangat tinggi. Tapi bagaimana kondisi hulu sistem sungai di Jakarta?

2b. Kita lihat pada tahun 2005, untuk daerah Jabodetabek secara keseluruhan, hutan hanya tersisa 10%. Hutan dapat menyerap air dengan sangat baik. Sehingga jika hulu kita masih berupa hutan, akan sangat banyak air yang mampu terserap. Tapi coba lihat:

@pemuda
 (@pemudajawa)

2c. Ternyata kondisi hutan kita di hulu sudah sangat buruk. Hal ini diperparah dgn alih fungsi lahan menjadi rumah/objek wisata/hotel/villa yang semakin mengecilkan air terserap dan ngebanyakin yg run-off. Artinya? Lebih banyak air ngalir ke Jakarta.

@pemuda
 (@pemudajawa)

2d. Pada bagian ini, masalah alih fungsi lahan di hulu dan reforestasinya, merupakan ranah tanggung jawab orang-orang di Bogor dan Jawa Barat. Aku colek Kang @ridwankamil

2e. Hujan di hulu sistem sungai Jakarta secara kontinyu 7 jam, rata2 menghasilkan air sebanyak 17x Stadion GBK. Waktu tempuh dari Katulampa ke Manggarai rata-rata 12 jam. Makanya kalau air di Katulampa naik tinggi, orang di tepi Ciliwung di Jkt harusnya dah siap

2f. Nah tetapi, banjir kiriman ini sebenernya cuma melanda daerah-daerah floodplain/riparian zone dari sungai. Analisis BPPT bilang bahwa banjir kiriman cuma 30% dari banjir yg ada di Jakarta. Berarti banjir sisanya? Banjir "lokal".

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan