Selasa, 2 September 2025

Banjir di Jakarta

Viral Analisis Banjir Jakarta, Bahas Kondisi di Bogor hingga Normalisasi Vs Naturalisasi Bagus Mana

Analisis mendalam seorang warganet mengenai banjir di Jakarta viral. Analisis itu disampaikan oleh akun twitter @pemudajawa dengan nama akun Bintang

Penulis: Daryono
Editor: Ifa Nabila
@pemudajawa
Normalisasi sebelum dan sesudah 

Pasang naik ngebikin air ga mudah ngalir ke laut, terutama utk sistem kanal yg bergantung pd gravitasi (mis. BKB). Banjir tahun baru kmrin trjadi saat pasang naik, untung tdk ketika HHWL (Highest High Water Level). Banjir 2007 trjadi ketika HHWL

@pemuda
(@pemudajawa)

5 [PEMICU LAIN: PERUBAHAN IKLIM]

Cth perubahan iklim scr nyata adalah curah hujan harian di Halim terekam 377 mm. Ini melebihi prediksi kurva Gumbel curah hujan harian 1.000 tahun di situ yg cuma mencapai 208 mm.

5a. Jadi, ku mau blg jg bahwa nga sepenuhnya krisis iklim, ada peran dari stakeholder dan pimpinan terkait. Kita sudah lihat ada beberap faktor pendorong tadi.

6 [SISTEM POMPA]

Sistem pompa yg poweful dan interconnected adalah solusi cepat saat ini untuk menangani banjir Jkt saat ini. Pak @aniesbaswedan
hrs paham fungsinya apa: untuk buang air dari cekungan2 dan untuk buang air ke laut ketika pasang.

6a. Sayang sekali belum semua muara sungai blm dilengkapi dgn sistem pompa.

BKB masih pakai gravitasi, kalau pasang dan hujan deras + ada kiriman -> tamat.

Contoh yg ada sistem pompa: Waduk Pluit, atau long storage Ancol (itu lho yg di bawah jalan tol Ancol)

@pemuda
(@pemudajawa)

7 [NORMALISASI VS NATURALISASI?]

Normalisasi sebelum dan sesudah
Normalisasi sebelum dan sesudah (@pemudajawa)

Normalisasi pd dasarnya upaya untuk membuat sungai jd mampu menyimpan air/meningkatkan kapasitas alirnya dan kemampuan ngalirin air. Ini cth normalisasi sebelum dan sesudah (di Ciliwung - Kp. Pulo). Lihat, sungainya jd mampu nyimpen air lbh bnyk.

7a. Sedangkan naturalisasi adalah upaya mengembalikan sungai ke kondisi alamiahnya. Artinya: floodplain dikosongkan, alur dibiarkan tanpa turap dan sodetan. Contoh di Singapura di bwh ini.

Normalisasi
Normalisasi (@pemudajawa)

7b. Lalu mana yg lebih efektif? Jawabannya tergantung. Normalisasi adalah solusi jangka pendek hingga menengah Jakarta. Bisa dilakukan tanpa melalui banyak prasyarat. Naturalisasi perlu beberapa prasyarat sebelum boleh dilakukan.

7c. Prasyarat naturalisasi:
- Sistem IPA dan drainase di tingkat lingkungan permukiman sudah andal, jadi air ngalir ke sungai dah bagus
- Tanah floodplain dibebaskan. Apakah siap u/ bebaskan/relokasi?

Singapur sukses krn IPA dan drainase sdh bagus.

7d. Lagipula, naturalisasi cm bisa dilakukan pada bagian sungai yg masih relatif alami. Ciliwung masih "alami" sampai Manggarai, lalu ada aliran Ciliwung Lama dari Manggarai sampai Istiqlal yg semi-alami. Dari Istiqlal, Ciliwung Lama dah gak ada.

@pemuda
 (@pemudajawa)

7e. Jadi, naturalisasi ya cuma akan efektif di beberapa segmen tertentu yg masih alami dan mampu dibayar oleh Pemda DKI. Normalisasi masih pegang peranan besar untuk memperbesar kapasitas aliran dan kemampuan ngalir.

8 [SISTEM INFILTRASI]

Terkait Pak @aniesbaswedan yg sangat yakin air masuk ke tanah dan tidak ke laut, saya akan paparkan beberapa hal.

Efektivitas penyerapan air akan lebih tinggi kalau tanah tidak jenuh dan muka air tanah jauh dari permukaan.

8a. Dimana tempat yg efektivitas penyerapannya tinggi? Yaitu hulu yang masih hutan. Hulu yg dah gak hutan ngga menyerap air dgn baik. Knp hulu mudah menyerap air? Muka air tanahnya jauh dari permukaan shg tanah tidak cepat jenuh air.

8b. Gimana dgn infiltrasi di hilir? Efektivitas ngga terlalu tinggi. Apalagi ketika hujan, akan lebih cepat jenuh, karena air tanah dangkal. Kalo bikin biopori di hilir, ketika banjir, malah airnya keluar dari tanah karena tanah sudah jenuh air.

9 [JADI DIMASUKKAN KE TANAH ATAU DIBUANG KE LAUT?]

Di hulu, lebih baik dimasukkan ke tanah, karena efektivitasnya lebih tinggi JIKA MASIH BERUPA HUTAN. Jadi, Kang @ridwankamil
dan Bupati Bogor punten pisan tolong dijaga hulu sistem sungai Jakarta.

9a. Di hilir, karena efektivitas serapan air lebih rendah, air lebih baik segera di-drain ke laut. Normalisasi aliran sungai, sistem pompa, dan beberapa infrastruktur lain akan sgt membantu untuk hal ini. Gitu Pak @aniesbaswedan

10 [BEBERAPA SOLUSI - HULU]'

Pendeketan solusional utk mengatasi banjir Jakarta hrs integratif dr hulu ke hilir. Untuk masalah di hulu, punten Kang @ridwankamil dan Bupati Bogor hrs kerja keras mengembalikan hulu DAS jadi hutan lagi. Sikat semua pelanggar aturan tata guna lahan.

10a. Bendungan di hulu utk regulate air masuk Jakarta dan kolam2 retensi jg hrs diperbanyak. 80% reservoir di Ciliwung-Cisadane dlm kondisi rusak. Ini tugas bersama Pemda @ridwankamil & Pemerintah Pusat @jokowi. Bendungan sdg dibangun di Ciawi & Sukamahi.

@pemuda
 (@pemudajawa)

10b. Perlu juga dipertimbangkan untuk membangun infrastruktur recharging air tanah untuk meningkatkan efektivitas penyerapan. Ini sangat bagus dibangun di hulu dan masif. Makin banyak air masuk tanah, makin dikit run-off.

@pemuda
(@pemudajawa)

10c. Prinsipnya, di hulu harus sesedikit mungkin air jadi run-off ke hilir. Either dimasukin ke tanah, atau ditampung di kolam retensi/situ/danau atau di bendungan. cc Kang  @ridwankamil dan Pak @jokowi

11 [BEBERAPA SOLUSI - HILIR]

Nah kalau di hilir, baru nih gawean Pak @aniesbaswedan dan Pak @jokowi
. Prinsip utama di hilir adalah air harus cepat di-drain ke laut supaya ngga menggenangi permukaan yang flat di hilir.

11a. Beberapa infrastruktur keren yang high-considered selain normalisasi, sistem pompa, sistem polder, dan naturalisasi:
- Coastal Reservoir (Waduk Lepas Pantai)
- Underground Reservoir (Tampungan Bawah Tanah)
- Sodetan Ciliwung-BKT -> hrs lekas nih

11b. Nah Pak @aniesbaswedan, untuk WLP bisa diconsider bt soalnya manfaatnya ga cm utk reduksi banjir aja. Jgn cm krn ini dibangun di pesisir, seakan2 anti sama semua yg berbau reklamasi. Padahal ini ngga reklamasi2 amat. Pdhl bagus n ga trlalu mahal.

12 [SOLUSI KELEMBAGAAN]

Untuk menangani problem lintas wilayah dan sektoral, Pak @jokowi bisa keluarkan semacam Perpres 15/2018, tapi untuk Ciliwung, sehingga bisa dibentuk Satgas Khusus yg melibatkan semua stakeholder dan TNI-Polri. Ini powerful banget untuk penegakan aturan.

13 [SOLUSI REGULASI]

Perlu dibuat segera omnibus law yang menangani pengelolaan risiko bencana banjir Jakarta, terutama dalam pengelolaan kelembagaan, penegakan tata ruang, dan pembiayaannya.

Peraturan terkait pengadaan lahan jg harus, karena ini sensitif.

13a. Pengadaan lahan sering terhambat karena pemerintah gaboleh bayar ganti rugi kpd masyarakat yg menduduki tanah dgn itikad baik (u/ tinggal) tanpa alas hak. Problem ini yg sering menghambat normalisasi (dan tentu, naturalisasi juga nantinya)

13b. Perlu juga dipikirkan terkait mekanisme relokasi warga dgn melibatkan peran aktif masyarakat dan swasta/pengembang, utk mewujudkan win-win solution. Jgn antipati dgn pelibatan swasta, Pak @aniesbaswedan. Asal aturan ditegakkan, pasti adil dan semua menang.

14 [EARLY WARNING SYSTEM]

Jangan terlalu reaktif dan fokus pd aftermath bencana. Kita hrs siap juga dgn kemungkinan bencana di masa depan. EWS sngt diperlukan, Jakarta blm punya EWS yg sophisticated. Salah satu fungsi: buat ngasih tau warga untuk mindahin mobil biar ga kelelep.

15 [APA YG BISA KITA LAKUKAN?]

Bagi kita rakyat jelata, beberapa bs kita lakukan:
- jgn buang sampah sembarangan -> bikin comberan ga bisa nampung air
- bayar pajak -> biar pemerintah punya duit u/ bangun infra
- jgn apatis -> kritik pemerintah sgt perlu! tp hrs membangun

16 [RUANG UNTUK AIR]

Maaf kelewat, tapi ini penting banget. Karena selama ini banyak dari kita membelakangi air, budaya ini hrs diubah baik oleh pemerintah dan masyarakat. Ruang untuk air juga jgn dilanggar: sungai dipepet, situ/danau/rawa ditimbun. Manusia kdg kurang ajar.

17 [PENUTUP]

Kl bukan kita, siapa lg yg harus mencintai Jakarta sbg tempat kita tinggal? Coba sayangi Jkt dgn ga buang sampah sembarangan, bayar pajak, ga makan ruang air, dan jgn apatis. Demokrasi butuh kontrol ketat dari rakyat agar pemerintah berjalan dgn baik, demi rakyat.

(Tribunnews.com/Daryono) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan