Sumpah Serapah Warga ke Pembunuh Driver Ojol Wanita di Cakung: Pengangguran, Mabuk, Bunuh Orang Lagi
Warga sekitar yang berkerumun sejak awal rekonstruksi dimulai pukul 15.22 WIB meradang saat Jemi memperagakan adegan kedua.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Namun sebelum kabur lewat jendela belakang unit kamar Rieke, Jemi lebih dulu mencuci celananya dalam ember lalu dipakai kembali.
"Jaket pelaku yang terkena darah itu dimasukkan dalam tas korban lalu dia bawa. Celananya dia cuci biar bekas darah enggak terlihat, jadi pas kabur pelaku pakai celana basah," ujarnya.
Dalam tas milik Rieke yang juga berprofesi sebagai pegawai satu perusahaan travel umrah juga terdapat handphone korban.
Tapi Hery belum bisa memastikan apakah Jemi yang masih bertetangga dengan Rieke memang berniat mengambil handphone korbannya.
"Memang pelaku ini pengangguran, saat ditangkap juga pelaku enggak bawa duit. Tapi kita belum tahu apa handphonenya itu diambil untuk dijual atau untuk apa, kita masih dalami," tuturnya.
Barang bukti yang digunakan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur untuk menetapkan Jemi jadi tersangka yakni jaket Gojek, tas milik Rieke.
Baju, seprei, dan celana dalam yang terkena cipratan darah Rieke saat Jemi melakukan aksi kejinya sekira pukul 03.00 WIB.
"Kalau jaket merah yang dipakai pelaku saat ditangkap itu milik temannya, dipinjam. Karena habis membunuh dia kabur ke tempat temannya," lanjut Hery.
Polisi Duga Pembunuh Pengemudi Ojol Penghuni Rusun Griya Cakung Punya Motif Lain Selain Sakit Hati

Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur mendalami motif Jemi Oppier (27) membunuh tetangganya, Rieke Andrianti (43) pada Jumat (8/11/2019) dini hari.
Meski Jemi yang tinggal menumpang di unit kamar kerabatnya, Rusun Griya Tipar Cakung mengaku membunuh Rieke karena sakit hati diejek hitam dan jelek.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan pihaknya tak lantas percaya sakit hati jadi sebab utama Jemi menikam Rieke hingga 11 kali.
"Pelaku memang mengaku motifnya sakit hati. Tapi kita tetap dalami lagi, apa motifnya hanya itu saja atau ada motif lainnya sehingga pelaku membunuh," kata Hery di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (14/11/2019).
Menurutnya ada kemungkinan Jemi yang kini mendekam di sel tahanan Mapolrestro Jakarta Timur menutupi sejumlah fakta karena alasan tertentu.
Dalam berbagai kasus tindak pidana, Hery menuturkan penyidik butuh waktu melakukan pemeriksaan karena pelaku tak begitu saja buka mulut.