Radiasi Nuklir
Kena Dampak Radiasi atau Tidak? 9 Warga Batan Indah Diperiksa, Hasilnya Keluar 2 Sampai 3 Hari Lagi
Bapeten) memeriksa sembilan warga yang tinggal di area sekitar terpapar radiasi nuklir, tepatanya di lingkungan Perumahan Batan Indah
Editor:
Anita K Wardhani
"Jadi kalau pertanyaannya Ini kenapa ada di sini, jalannya kan enggak bisa jalan sendiri ke sini kan artinya ada oknum atau siapapun yang kita belum tahu Yang entah membuang atau meletakkan di lokasi tersebut," ujarnya.
Sosok pembuang serpihan itu juga sedang diinvestigasi, dari sudut pemeriksaan secara laboratorium, maupun orang yang membuangnya.
"Ini yang sedang kami investigasi dari objek yang ada. Adakah informasi lanjutan yang bisa kita timdak lanjut. Kita juga sidah berkoordinasi denhan kepolisian setempat untuk investigasi awal," ujarnya.
"Tapi ini masih perlu hasil dari lab teknisnya Batan, ini sebenarnya produknya siapa dan seterusnya," tutupnya.
Lingkungan yang diduga terkontaminasi pun sudah dikelilingi garis kuning.
Warga dilarang melintas dengan alasan keselamatan.
Paparan Radiasi di Atas Normal
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mendeteksi paparan radiasi nuklir di atas normal di dalam area Perumahan Batan Indah, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di area tanah kosong samping lapangan voli.
Dalam keterangan resminya, radioaktivitas ditemukan pada 30-31 Januari 2020.
Dari pemantauan wilayah Jabodetabek, nilai paparan radiasi menunjukkan angka di atas normal.
"Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut di atas, dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas normal," jelas Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik Bapeten, Indra Gunawan, dalam keterangan resminya.
Bapeten bekerja sama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), mengambil sample tanah untuk diuji di laboratorium khusus.
Dari pengujian itu, tim gabungan mengarah lebih spesifik untuk mencari sumber paparan radiasi.
"Kegiatan pencarian telah dilaksanakan pada 7-8 Februari 2020 yang menemukan beberapa serpihan sumber radioaktif," ujarnya.
Serpihan sumber radioaktif pun diangkat dan kembali dilakukan observasi untuk mengetahui kadar paparan radiasi nuklir itu.