Banjir di Jakarta
Jakarta Banjir Lagi, Jhony Simanjuntak: Gubernur Sekarang Alami Kekacauan Kiblat
Banjir kembali merendam wilayah ibu kota, Jhony Simanjuntak berikan sorotan tajam kepada kinerja Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Sehingga dari rapat dengar pendapat tersebut DPRD akan mengetahui apa yang menjadi masalah terbesar hingga di 2020 ini Jakarta dapat mengalami banjir hingga lima kali.
"Kemudian kira-kira apa solusi dan jalan keluarnya nanti, itulah kita sumbangkan ke Gubernur," jelasnya.
Kendati demikian, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga bahwa banjir ini ada semacam kelalaian dari gubernur.
Baca: Jakarta Banjir Lagi, Azas Tigor Sebut Anies Baswedan Tak Bisa Kerja: Lempar Handuk dan Mundurlah!
"Menurut pandangan kami dari Fraksi PDI P, bahwa gubernur sekarang mengalami disorientasi yakni kekacauan kiblat, kesamaran arah," jelasnya.
Adapun kiblat seorang gubernur yang dimaksud yakni adanya visi dan misi begaimana Jakarta bisa lebih hebat dan menyejahterakan warganya.
"Tetapi beliau (Anies Baswedan) terlalu banyak mengurusi hal-hal yang sebenarnya lebih ke pembangunan seperti trotoar Formula-E dan sebagainya," tuturnya.
"Padahal persoalan jarkarta dari kuda gigit besi itu harus kita akui banjir dan macet," tegasnya.
Artinya siapapun yang memimpin Jakarta harus memiliki fokus ke dua masalah besar saat ini yakni banjir dan macet.
Pengamat Tata Kota Imbau Anies Baswedan Segera Benahi Sistem Drainase Jakarta
Melihat beberapa wilayah di ibu kota kembali banjir, Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk segera melakukan rehabilitasi saluran air secara besar-besaran.
Sebab saluran drainase yang berada di ibu kota ini dinilai sudah tidak memadahi.
"Maka ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dijkerjakan dalam waktu singkat," ujarnya yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (26/2/2020).
"Harus dilakukan rehabilitasi saluran air secara besar-besaran," tegasnya.
Lebih lanjut, Nirwono menuturkan sistem drainase Jakarta masih buruk dan tidak berfungsi optimal.
Baca: Kumpulan Video Kocak Warga Saat Banjir, Main Tik Tok hingga Perosotan Dadakan, Banjir Jadi Konten
Baca: Bamsoet Berikan Bantuan Perahu Karet Guna Mengevakuasi Korban Banjir
Sehingga tidak mampu menampung luapan air hujan, terlebih belakangan ini intensitas curah hujan masih tinggi.
"Catatan kami jakarta saluran air yang berfungsi optimal hanya 33 persen, jadi kita punya PR 67 persen," imbuhnya.
Nirwono menuturkan daerah - daerah yang banjir lebar saluran airnya tidak lebih dari 50 sentimeter.
"Melihat curah hujan sekarang harusnya kita berani membuat saluran drainasenya bahkan dua sampai tiga meter," ungkapnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)