Virus Corona
Warga di Jatiasih Kompak 'Karantina Lokal' Daerahnya, Pengunjung yang Masuk Disemprot Disinfektan
Warga di wilayah tersebut kompak mengantisipasi sebaran virus corona dengan alat seadanya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
"Mereka dibagi tiga shift anak-anak Karang Taruna ada juga dari remaja masjid semua turun membantu," ujarnya.
Samsudin mengaskan, isolasi mandiri yang dia terapkan ini murni atas kesadaran masyarakat.
Bahkan, segala keperluan seperti cairan disinfektan dan semacamnya dibeli dari dana uang kas serta swadaya warga.
"Kita swadaya semua, yang jaga di sini tiap hari butuh makanan, warga yang masak kirim ke sini."
"Alat-alat kebetulan kami ada warga yang punya dia keluarkan," tegas dia.
Sejauh ini, Samsudin memastikan belum ada warga terdeteksi positif, atau orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
Baca: YLBHI: Karantina Wilayah Tanpa Dasar Undang-Undang Langgar Hak Warga Negara
"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada, pernah ada satu warga saya sakit gejala batuk dia karyawan restoran kita langsung koordinasi sama tempat kerjanya."
"Untuk warga saya ini istirahat selama 14 hari, alhamdulillah kondisinya udah membaik," terangnya.
Wali Kota Bekasi tak akan lakukan karantina wilayah

Baca: Teras Usul Pemerintah Segera Terbitkan PP Kedaruratan Kesehatan
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan lockdown atau karantina wilayah demi memutus rantai penyeberan virus corona.
Sebab kata pria yang sapaan akrabnya Pepen itu, kebijakan lockdown merupakan wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Kayaknya enggak pakai kata lockdown, karena kalau lockdown itu negara, masuknya dari pelabuhan, masuknya dari airport," kata Pepen.
Pepen mengaku istilah atau kebijakan yang diambil dalam mencegah penyebaran Covid-19 ialah isolasi kemanusiaan.
"Bukan lockdown, isolasi kemanusiaan, mengimbau, meminta, dan dengan kerendahan hati bahwa ini harus kita lakukan bersama," tegas dia.