Curhat Ibu-ibu Pengajian Korban Penipuan, Beli Masker Secara Daring yang Datang Malah Kardus
Mereka telah urunan uang untuk merealisasikan maksudnya tersebut, namun malah jadi korban penipuan
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Uang sebanyak itu tak langsung ia transfer kepada penjual, tapi lima kali transaksi.
Setiap transaksi tersebut, sambung A, harga tiap-tiap paket masker berbeda: ada ratusan ribu sampai belasan juta.
Penjual rupanya main curang dan berjanji segera mengirimkan paket masker pesanan A.
Namun, hingga keesokan harinya, 19 Maret 2020, pesanan tak kunjung dikirim.
A curiga dan langsung mengajak pelaku bertemu.
"Tapi dia menolak pas saya ajak bertemu biar memastikan benar apa tidak," sambung A.
Si penjual masker malah emosi dan memastikan barang akan dikirim lewat penyedia jasa ekspedisi.
"Ini paketnya saya kirim melalui jasa pengiriman barang. Dia bilang begitu sambil marah-marah," sambung A.
"Itu uangnya dari hasil patungan teman-teman saya (ibu-ibu pengajian). Tega banget itu penipunya," ia menambahkan.
Setelah tahu dirinya tertipu, A begitu syok karena tak enak dengan ibu-ibu pengajian yang sudah urunan uang.
"Kacau. Saya bingung memikirkan bagaimana cara mengganti uang teman saya," ujar A.
A mengaku masih, beruntung sejumlah temannya memahami insiden yang menimpanya.
Sebagai koordinator, A tetap bertanggungjawab dan mengganti sebagian uang ibu-ibu. Tapi ada juga yang mengerti.
Baca: Bintan Kedatangan 39 Tenaga Kerja Asing di Tengah Wabah Corona, Ini Penjelasan Pemkab
"Teman saya ada yang mengerti apa yang saya alami. Tapi tetap, saya tidak enak hati dengan mereka," ujarnya.