Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Pamdal TPU Pondok Ranggon soal Pemakaman Jenazah Covid-19: Ada Keluarga Nekat Mendekat

Sebab, sejumlah keluarga ada yang memaksakan untuk turun dan menyaksikan proses pemakaman secara dekat

TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Suasana di pemakaman untuk jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (6/4/2020) 

Kendati demikian, para petugas Pamdal mengerti apa yang dirasakan pihak keluarga.

Baca: Tidak Semua 639 Jenazah yang Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Jakarta Positif Virus Corona

Hal ini lantaran sejumlah keluarga yang hadir pasti menangis ketika menyaksikan proses pemakaman dari kejauhan.

"Tapi kita maklumi hal tersebut. Makanya imbauan yang kita berikan juga disampaikan secara baik-baik. Sebab, ketika keluarganya datang menghadiri pemakaman pasti menangis karena berduka," tandasnya.

Petugas makam jenazah Covid-19 ceritakan pengalamannya

PEMAKAMAN PDP - Personel Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang mengenakan alat pelindung diri (APD) usai memakamkan jenasah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di sebuah tempat pemakaman umum di Kota Malang, Sabtu (4/4/2020). Proses Pemakaman PDP yang hasil tesnya negatif COVID-19 ini dilaksanakan sesuai protokol pemakaman pasien COVID-19 karena almarhum mempunyai riwayat sakit Paru-paru. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
PEMAKAMAN PDP - Personel Public Safety Center (PSC) 119 Kota Malang mengenakan alat pelindung diri (APD) usai memakamkan jenasah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di sebuah tempat pemakaman umum di Kota Malang, Sabtu (4/4/2020). Proses Pemakaman PDP yang hasil tesnya negatif COVID-19 ini dilaksanakan sesuai protokol pemakaman pasien COVID-19 karena almarhum mempunyai riwayat sakit Paru-paru. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO (SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

Baca: Seorang Pria Mendadak Pingsan di Pademangan, Dievakuasi Petugas Berpakaian APD Lengkap

Untuk di TPU Pondok Ranggon, terdapat 4 grup petugas makam dengan jumlah 22 orang pergrupnya.

Setiap grup bertugas selama seminggu dan setiap harinya menggali minimal 20 liang lahat secara manual untuk jenazah Covid-19.

Nantinya setiap jenazah akan dimakamkan sesuai dengan SOP korban Covid-19 yang telah ditentukan.

Kendati demikian, sejumlah petugas makam mengaku sempat mengalami kecemasan dan rasa kekhawatiran yang berlebih saat pertama kali memakamkan jenazah Covid-19.

Junaedi misalnya, pada awal mengetahui lokasinya kerjanya menjadi tempat pemakaman untuk jenazah Covid-19, ia langsung khawatir.

"Ketakutan ya manusiawi terlebih yang dimakamkan dinyatakan terkena virus. Kekhawatiran dan kecemasan pasti ada," katanya kepada TribunJakarta.com, Senin (6/4/2020).

Masih diselimuti rasa cemas, tibalah Junaedi memakamkan jenazah Covid-19 untuk pertama kalinya.

Ketika ambulans tiba, jantungnya berdegub cepat. Kemudian ketika jenazah akan diturunkan ia sempat ketakutan.

"Sampai pas pertama saya masih khawatir. Namun begitu proses pemakaman selesai dan hanya butuh waktu 10 menit, akhirnya berkurang rasa takut, cemas dan khawatir tadi," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved