Kamis, 11 September 2025

Virus Corona

Cerita Parman Terpaksa Jadi Pemulung Setelah Di-PHK di Tempat Kerja

Kondisi tubuh yang tak sebugar dulu membuat Parman bingung ingin melamar kerja sebagai apa.

Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Parman, pemulung dengan tongkat di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (7/7/2020). 

Setelah berlangsung sekira dua tahun, tepat di tahun lalu ia mendapatkan tongkat dari salah satu warga.

"Mungkin dia juga sering lihat dan kasian sama saya. Akhirnya dia panggil saya" jelas Parman.

"Mau enggak itu pakai tongkat. Belajar aja dulu pelan-pelan pakai tongkat," ucap Parman menirukan suara pemberi tongkat.

Akhirnya ia pun belajar menggunakan tongkat dengan hati yang riang.

Setelah dua minggu akhirnya Parman lancar menggunakan tongkat.

"Sejak saat itu saya jadi pakai tongkat dan berterima kasih banyak sama orang yang sudah bantu saya itu," jelasnya.

Ingin sekolahkan anak

Pendidikan merupakan hal yang penting. Hal itu juga diungkapkan oleh Parman.

Secara sadar, Parman mengaku menyesal karena tak bisa menyekolahkan Dede hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

Saat ini, ia hanya berharap Dede bisa lanjut sekolah lagi.

"Iya pinginnya anak saya bisa sekolah. Dia kan berhenti sekolah itu karena sayanya enggak ada biaya," katanya.

Kendati begitu, ia mengaku saat ini terbentrok biaya.

Pasalnya, sehari-hari ia dan Dede hanya mendapatkan pemasukan sebesar Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu perharinya.

"Cuma balik lagi ke biaya. Kalau digabung pendapatan saya ya segitu. Cuma kan itu masih kotor. Sekalipun ada yang kasih uang pasti disimpan untuk bayar kontrakan," jelasnya.

Selain itu, Parman mengatakan selama menjadi pemulung ia selalu memakai sistem setor.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan