Kasus Mutilasi di Apartemen
Tak Kuat Menahan Tangis, Ibunda Pelaku Mutilasi Manajer HRD Tak Mau Nonton TV Lagi
Bukan tanpa alasan Masliha memutuskan untuk berhenti sejenak menonton tayangan televisi.
Editor:
Hasanudin Aco
Mamuri, yang sehari-hari bekerja menjadi petani ini menangis kala teringat sang anak.
"Bapaknya kalau ke sawah juga masih suka menangis kalau ingat masalah ini," tutur Masliha.
Di masa tuanya, Masliha hanya berharap ketenangan untuk fokus menjalankan ibadahnya.
Namun imbas perbuatan sang anak, Masliha sulit melakukan hal tersebut.
"Saya sudah tua, ingin tenang untuk beribadah saja. Tidak disangka dapat cobaan seperti ini dari anak saya," katanya.
"Benar-benar masih tidak menyangka. Rasanya sedih, sakit hati," katanya lagi.
Berubah semenjak kenal Fajri
Diceritakan Masliha, sikap anaknya yang baik hati, ramah, berprestasi itu berubah semenjak kenal Fajri.
Pihak kelurga rupanya pernah mendatangi Laeli di kediamannya di Depok.
Keluarga bermaksud membujuk wanita berambut pirang itu pulang ke rumah di Tegal.
Namun, Laeli menolak dengan alasan masih mencari pekerjaan.
Saat bertemu, lanjut Masliha, ia kaget dengan perubahan pada anak keempatnya itu terutama bagian wajah dan penampilan.
Masliha juga mengaku sempat dipersulit keluarga Fajri saat ingin bertemu Laeli.
"Saya juga tak tahu kenapa, padahal saya cuma ingin ketemu dan mengobrol," kata Masliha.
"Bahkan saya dapat info kalau Fajri ini memang sudah sering bermasalah, sehingga saya yakin anak saya seperti itu karena pengaruh Fajri," sambungnya.