Minggu, 24 Agustus 2025

UU Cipta Kerja

Demo Tolak Omnibus Law, Mahasiswa Tegaskan Jokowi-Amin Adalah Pemimpin Gagal

Mereka membawa sebuah spanduk yang diikat balon gas bertuliskan "Jokowi Amin Gagal."

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
Danang Triatmojo
demo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) turut menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020). 

Mereka membawa sebuah spanduk yang diikat balon gas bertuliskan "Jokowi Amin Gagal." 

Dalam orasinya, orator di atas mobil komando menyatakan bahwa kepemimpinan Joko Widodo - Ma'ruf Amin selama satu tahun dianggap gagal menampung aspirasi masyarakat.

"Kami menyatakan Jokowi-Amin sebagai pemimpin yang gagal," kata orator dari atas mobil komando, di lokasi.

Mereka menyatakan secara logika pembuatan Omnibus Law UU Cipta Kerja tidak akan pernah masuk akal.

Sebab ribuan lembar, ratusan pasal hanya dibahas dalam waktu satu bulan saja.

Baca juga: Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Presiden Jokowi di Istana Bogor

Pemerintah dan DPR RI dianggap tidak menampung aspirasi masyarakat dalam proses pembentukan produk hukum tersebut. Para wakil rakyat justru melakukan rapat pembahasan secara tertutup di hotel - hotel.

"Omnibus Law secara logika tidak pernah masuk akal. Sebanyak 176 pasal lebih hanya dibahas singkat. Hanya dalam waktu satu bulan saja. Mereka rapat di hotel - hotel. Mereka rapat dengan tertutup," lanjut orator.

Adapun terhadap aksi hari ini, pihak Polda Metro Jaya menyiagakan 12.369 personel untuk mengamankan jalannya giat penyampaian pendapat tersebut.

Ribuan personel di tempatkan pada dua titik lokasi, yakni kawasan Patung Kuda dan Gedung DPR RI.

Kami Siap Terpapar Covid-19

Massa buruh mengaku tak khawatir tertular virus Covid-19 saat melakukan aksi demonstrasi, demi bisa menyuarakan penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dianggap bakal memberatkan masyarakat di masa mendatang. 

"Kami siap terpapar untuk menolak Omnibus Law," kata orator dari atas mobil komando.

Selain melancarkan aksi secara langsung turun ke jalan, orator juga meminta segenap buruh turut menggunakan media sosialnya masing - masing menyuarakan penolakan Omnibus Law, dan tuntutan penerbitan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang (Perppu) kepada Presiden Joko Widodo.

"Gunakan media sosial, gunakan handphone kawan - kawan menyuarakan penolakan Omnibus Law. Manfaatkan itu," tegas dia.

Pengamatan Tribunnews.com di lokasi, massa buruh SP LEM kemudian menyanyikan lagu dan yel - yel mereka. Beberapa orang menyalakan suar asap (flare smoke) warna oranye.

Baca juga: Demo di Bali Ricuh hingga Kepala Anggota DPD Dipukul: Sudah Disiapkan Ruang Tak Ada yang Mau Masuk

Baik mahasiswa maupun buruh berjoget, berjingkrak sambil bernyanyi. Prinsip penjagaan jarak tak lagi diindahkan dalam aksi demo tersebut. Namun mayoritas sudah mengenakan masker.

Aksi penyampaian pendapat hari ini terus berlangsung. Hingga pukul 15.12 WIB, sejumlah massa mahasiswa silih berganti datang memadati kawasan Patung Kuda, dan Bundaran Air Mancur Bank Indonesia, Jakarta Pusat.

Demo di Bali Ricuh

Di tempat berbeda, demo juga terjadi di depan Kantor Perwakilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/10/2020).

Massa dari Perguruan Sandhi Murthi ingin bertemu dengan anggota DPD RI, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Wedasteraputra Suyasa alias AWK.

AWK mengaku sudah mempersilakan massa untuk berdialog namun tak ada perwakilan yang masuk.

Demo itu berlangsung ricuh hingga kepala AWK sempat dipukul.

Baca juga: Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Presiden Jokowi di Istana Bogor

AWK sendiri ketika diwawancarai mengaku tidak tahu penyebab aksi demo hingga menyebabkan kepalanya dipukul.

Namun berdasarkan pantauan Tribun Bali di lapangan, dalam orasinya massa tersebut salah satunya menyebut kekecewaan beberapa statemen AWK sebelumnya, yang salah satunya menyebut bahwa Ida Bhatara yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa Penida bukanlah dewa.

Diwawancarai di sela-sela aksi tersebut, AWK mengatakan sebelumnya telah mengadakan pertemuan dengan Keris Bali di Tampak Siring dan melakukan mediasi dan berdialog.

BERIKUT BERITA SELENGKAPNYA >>>>

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan