Pengikut Rizieq Shihab Tewas
Di Mana Rizieq Shihab setelah Insiden FPI dan Polisi? Ketum FPI Sebut sang Pemimpin Diungsikan
Pemimpin FPI, Rizieq Shihab, saat ini tengah diungsikan setelah terjadinya insiden antara FPI dan polisi.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
Setelah menabrak, laskar FPI kemudian mengarahkan senjata tajam dan pistol pada anggota kepolisian.
Meski begitu, Tubagus tidak menjelaskan secara rinci proses penyerangan itu.
"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan."
"Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tubagus mengatakan ada barang bukti mengenai penyerangan laskar FPI terhadap polisi, yakni berupa rekaman suara.
“Juga ada bukti tentang Voice Note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana kemudian dipepet semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam Voice Note,” bebernya.
Kapolri Minta Tingkatkan Kewaspadaan
Pasca-terjadinya serangan yang melibatkan laskar FPI dan polisi, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta anggotanya meningkatkan kewaspadaan.
Perintah tersebut disampaikan Idham Azis melalui Surat Telegram yang ditujukan untuk para Kapolda.
Dalam surat tersebut, tertulis ada dua kasus yang saat ini tengah terjadi, yakni pengrusakan mobil Ketua 212, Slamet Maarif, dan tewasnya enam laskar FPI akibat ditembak polisi.
Baca juga: Polisi Diminta Kedepankan Prinsip Penegakan Hukum Humanis Terkait Tewasnya 6 Laskar FPI
Baca juga: Penembakan 6 Anggota FPI oleh Polisi, Warga Sebut Dengar Banyak Tembakan dan Tak Terhitung
Karena itu, Idham Azis meminta pengamanan di markas komando, pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri agar ditingkatkan.
Ia juga mengimbau agar anggotanya siap siaga.
"Tingkatkan pengamanan mako (markas komando), pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri."
"Berikan arahan kepada seluruh anggota agar mengenakan helm, rompi anti peluru, dan bersenjata," ujar Idham Azis, dikutip dari Warta Kota.
Tak hanya itu, Idham Azis juga meminta agar setiap orang yang masuk ke mako, asrama, pos polisi, diperiksa menggunakan metal detector, terutama untuk mereka yang masuk mengendarai kendaraan dan membawa barang.
"Kepada anggota yang bertugas di lapangan agar diingatkan supaya meningkatkan kewaspadaan dan buddy system baik pada saat patroli maupun di pos-pos polisi," kata Idham.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Warta Kota, Kompas.com/Ihsanuddin/Muhammad Isa Bustomi)