Selasa, 2 September 2025

Banjir di Jakarta

Pasha Sentil Giring Gara-gara Kritik Keras Gubernur Anies, Ini Balasannya: Bukan Kritik Sembarangan

Gubernur Anies dan Banjir DKI, Giring Ganesha dan Pasha saling sentil, komentar dua musisi warnai fenomena banjir DKI Jakarta awal Februari 2021

Instagram/pashaungu_vm/giring
PLT Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha disentil mantan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo alias Pasha Ungu. 

“Kapasitas tampung sungai, karena program normalisasi yang tidak berjalan. Kalau kita lihat selama tiga setengah tahun Bapak Anies menjabat sebagai Gubernur DKI bisa dikatakan normalisasi mandek di tengah jalan,” ujar anggota DPRD DKI Jakarta ini dalam Diskusi Online PSI: Data dan Fakta Banjir Jakarta, seperti disiarkan langsung di Channel Youtube Partai Solidaritas Indonesia, Senin (22/2/2021) malam.

"Kalau pun ada klaim telah dilakukan normalisasi, Justin lebih melihat itu sebagi beutifikasi dan betonisasi di bagian pinggir sungai. Kalau ada klaim atas program naturalisasi yang dilakukan oleh Bapak Gubernur, seperti contohnya yang di Banjir Kanal Barat, di dekat hotel Shangrila, setelah dicek ternyata tidak ada elemen untuk pengendalian banjirnya,” jelasnya.

Politikus PSI ini tidak melihat ada perubahan lebar dan kedalaman air sungai dari normalisasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di lokasi tersebut.

“Karena lebar sungai tetap sama hanya dilakukan betonisasi di pinggirannya mungkin untuk selfie Pak Gubernur, kalau datang ke tempat ini.”

“Jadi sepertinya itu dibanding naturalisasi lebih cocok dikatakan beutifikasi karena hanya untuk memperindah saja tetapi tidak menambah kapasitas daya tampung dengan dilihat dari lebarnya yang masih sama,” ucapnya.

Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021). Akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota Jakarta sejak Jumat dini hari kawasan Cipinang Melayu kembali terendam banjir setinggi 2 meter. Tribunnews/Jeprima
Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir menggunakan perahu karet di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021). Akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota Jakarta sejak Jumat dini hari kawasan Cipinang Melayu kembali terendam banjir setinggi 2 meter. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Selanjut dia melihat juga minimnya anak-anak sungai di DKI Jakarta.

Hal ini banyak sekali ditemukan di daerah-daerah yang terkena banjir.

Dia mencontohnya di daerah Cipinang Indah, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Di Perumahan Cipinang Indah ini mengalami banjir, padahal di sampingnya ini ada Banjir Kanal Timur (BKT).

“Saat banjir, BKT masih kosong.Di situ ada BKT, sungai yang sangat besar sekali tetapi daerah sekitarnya banjir. Setelah dicek dan saya melakukan komunikasi dengan RT disana ternyata masalahnya pembuangan ke BKT itu cuma satu,” katanya.

“Pak RT dan RW di sana sudah mengusulkan untuk penyediaan pompa dan pembangunan lainnya beberapa waktu yang lama, tetapi hingga kini juga tidak pernah terlaksana juga. Mereka sudah kehilangan harapan dalam program itu,” paparnya.

3. Jubir PSI : Anies Baswedan Harus Minta Maaf pada Warga Jakarta karena Gagal Cegah Banjir

Juru Bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminta maaf kepada warganya karena gagal mencegah banjir di akhir pekan kemarin.

"Banjir Jakarta jelas karena Gubernur Anies Baswedan tidak kompeten. Mau pakai alasan dari A sampai Z, ujung-ujungnya kembali pada tata kelola yang buruk," ujar Faldo, dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021).

Faldo mengingatkan bahwa data menunjukkan serapan anggaran penanggulangan banjir pada tahun 2018 dan 2019 sangat rendah.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan