F-PDIP DKI Kritik Anies Baswedan Soal Kebijakan Utamakan Para Penghobi Sepeda
Menurutnya, ojek online merupakan tulang punggung pengantaran barang dan mobilitas manusia di Jakarta.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang seakan memberi karpet merah bagi para penghobi sepeda, khususnya road bike.
Menurutnya, kebijakan itu melukai perasaan masyarakat.
"Selain pengguna sepeda tidak sampai 0,1 persen dari masyarakat, tetapi mereka memakai 10 persen dari ruas jalan utama," kata Gilbert dalam siaran pers yang diterima, Minggu (13/6/2021).
Gilbert bahkan menilai para penghobi road bike tidak bayar pajak kendaraan.
"Sementara pembayar pajak kendaraan tidak diberi karpet merah. Ini semua kebijakan tanpa kajian, dan yang dilupakan oleh Gubernur dan Wagub, bahwa di negara yang membuat sepeda jadi alat transportasi, tidak ada kemacetan, transportasi publik sudah baik dan tidak ada sepeda motor," tambahnya.
Baca juga: Sebelum Gowes, Simak Aturan Bersepeda di Jalan Raya dalam Peraturan Menhub No 59 Tahun 2020
Menurutnya, ojek online merupakan tulang punggung pengantaran barang dan mobilitas manusia di Jakarta.
"Mereka yang menopang ekonomi DKI selama pandemi dengan segala risikonya," katanya
Maka, menurutnya, seharusnya para ojol hingga nakeslah yang dibuatkan tugu, bukan sepeda.
"Selayaknya ojol atau tenaga kesehatan yang difasilitasi jalur khusus, bukan sepeda. Baik dari segi jumlah, kepentingan masyarakat dan keselamatan pengemudi dan penumpang. Selayaknya pemimpin itu mengutamakan rakyatnya, bukan kepentingannya," pungkasnya
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut jalur lintasan khusus sepeda di ibu kota idealnya punya panjang 500 kilometer. Saat ini jalur yang sudah terbentuk baru sepanjang 63 kilometer. Sedangkan tahun ini ditargetkan dibangun 101 kilometer lagi.
Baca juga: Sahroni Pertanyakan Dasar Kebijakan Pelarangan Sepeda Non-Roadbike Melintas JLNT
"Idealnya di Jakarta nanti ada 500 km jalur sepeda itu ideal yang ingin kita capai ke arah sana," kata Anies di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Jumat (4/6/2021).
Pemprov DKI sendiri sudah punya jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer dan lebar 2 meter di Jalan Sudirman - MH. Thamrin.
Pembangunannya berasal dari kewajiban pihak ketiga atau swasta, dengan anggaran mencapai Rp28 miliar. Sementara Rp800 juta dikeluarkan untuk membangun tugu sepeda.
Anies mengatakan sepeda bukan cuma hanya sebagai alat olahraga, tapi juga alat transportasi. Sehingga diharapkan keberadaan jalur sepeda dapat menunjang mobilitas masyarakat dalam berkegiatan.
"Kita berharap kampanye untuk mendorong masyarakat menggunakan sepeda sebagai alat transportasi ini bisa terus berkembang," kata Anies.