Wakil Camat Setiabudi Pusing dan Susah Tidur Gara-gara Disebut Punya Harta Rp 958 Miliar
Jan mengakui ada kesalahan pengetikan pada aset tanah dan bangunan seluas 356 meter persegi/200 meter persegi di Depok.
Editor:
Hasanudin Aco
"Seandainya saya salah ketik, kan harus diklarifikasi dong. Karena tanah itu 356 meter persegi," ucap Jan.
"Saya gak tahu, saya tahu pas ada berita. Perasaan saya mungkin saja human error (saat memasukkan data) lewat komputer," tambahnya.
Imbas persoalan LHKPN yang menghebohkan publik ini, Jan mengaku kerap di-bully hingga membuatnya tak bisa tidur.
Ia juga khawatir akan terjadi sesuatu pada keluarganya.
"Ketakutannya di anak saya. Dikira saya miliuner, nanti diculik, istri saya, keluarga. Bayangkan, saya sampai nggak bisa tidur. Sakit kepala saya. Sudah tiga hari ini," tutur Jan.
Pada Rabu (8/9/2021) lalu, Jan mengaku telah datang ke Gedung KPK untuk mengklarifikasi persoalan LHKPN ini.
"Saya sudah datang ke KPK, cuma suruh email saja karena masih pandemi. Kan saya harus klarifikasi kesalahannya," kata dia.
Jan pun telah mendapat balasan email dari LHKPN KPK.
Balasan email itu berisi bahwa Jan bisa memperbaiki LHKPN miliknya pada periode berikutnya alias tahun depan.
Kepala Sekolah Terkaya
Lain halnya mengenai seorang kepala sekolah di Kota Tangerang Provinsi Banten memiliki harta kekayaan mencapai Rp 1,6 triliun.
Jumlah tersebut melebihi harta kekayaan yang dimiliki Presiden Joko Widodo sebesar Rp 63,6 miliar.
Nurhali, nama kepala sekolah SMKN 5 Tangerang itu, kini menjadi tenar karena jumlah kekayaannya yang fantastis itu.
Jumlah harta Nurhali sebesar Rp 1,6 triliun tersebut berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebagai penyelenggara negara kita wajib melaporkan harta benda atau kekayaan yang kita miliki semuanya. Kemudian tiap tahun kita melaporkan semuanya itu. Melaporkan berdasarkan apa yang ada dan yang kita miliki," ungkap Nurhali kepada TribunJakarta.com di kantornya pada Senin (13/9/2021) petang.