Aksi Kawanan Begal di Depok dan Jakarta Timur Bikin Takut Warga, Pelaku Ada yang Nyamar Jadi Polisi
Kejahatan komplotan begal di Depok dan Jakarta Timur belakangan ini menjadi sorotan masyarakat.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Perisitiwa di Duren Sawit Jakarta Timur
Sementara peristiwa begal yang menjadi sorotan lainnya terjadi di Jakarta Timur.
Aulia Rafiqi (23) menjadi korban komplotan begal lima orang pemuda yang mengaku polisi di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Kecamatan Duren Sawit.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur pun telah menerima laporan korban dan menyelidiki kasus tersebut.
"Kasusnya sedang dalam proses penyelidikan. Sedang dicari CCTV di sekitar lokasi kejadian," kata Indra saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (7/10/2021).
Berdasar keterangan Rafiqi saat membuat laporan, kasus pencurian disertai kekerasan terjadi pada Kamis (7/10/2021) sekira pukul 01.00 WIB saat dalam perjalanan dari Tanjung Priok ke Bekasi.
Dalam perjalanan tersebut, Rafiqi yang mengemudikan Honda Vario berpelat F 5399 IP dipepet tiga sepeda motor dinaiki lima pelaku lalu ditendang hingga jatuh di kawasan KBT.
Setelahnya satu pelaku menyetrum korban menggunakan alat kejut berukuran kotak kecil sehingga sekujur tubuhnya mati rasa tanpa mampu melakukan perlawanan atau berteriak meminta tolong.
Sementara pelaku lain merampas handphone Rafiqi lalu menelepon satu kerabat korban, menyampaikan bahwa Rafiqi ditangkap karena terlibat kasus penyalahguna narkoba.
Kepada kerabat Rafiqi, pelaku berdalih sebagai anggota Polri yang bertugas di Polsek wilayah Kota Bekasi dan meminta uang tebusan sebesar Rp 5 juta agar Rafiqi dapat dibebaskan.
Saat ditemui di Mapolrestro Jakarta Timur usai membuat laporan, Rafiqi menuturkan dia juga sempat disandera dibawa berkeliling sekitar tiga jam hingga akhirnya 'dibuang' di kawasan KBT.
"Pas diturunkan itu sekira pukul 04.15 WIB. Di lokasi saya sempat dipukulin lalu disetrum juga, sampai berkali-kali. Jadi kalau mereka bertanya lalu saya jawaban saya menurut mereka enggak sesuai saya disetrum," ujar Rafiqi, Rabu (6/10/2021).
Setelah menganiaya dan merampas sepeda motor, dua unit handphone, berikut dompet milik Rafiqi, para pelaku yang dari perawakannya diduga berusia sekitar 18-20 tahun melarikan diri.
Rafiqi yang merugi sekitar Rp 10 juta akibat dibegal menyebut pelaku leluasa beraksi karena saat kejadian tidak ada warga di lokasi kejadian, kondisi jalan di sekitar lokasi pun minim penerangan.
"Pas kejadian itu pelaku enggak pakai atribut polisi, hanya mengaku saja. Saya bisa pulang ke Bekasi setelah jalan kaki dan mencari tebengan pengendara lewat. Barang diambil handphone dua, motor, sama dompet," tutur Rafiqi.