Aksi Kawanan Begal di Depok dan Jakarta Timur Bikin Takut Warga, Pelaku Ada yang Nyamar Jadi Polisi
Kejahatan komplotan begal di Depok dan Jakarta Timur belakangan ini menjadi sorotan masyarakat.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejahatan komplotan begal di Depok dan Jakarta Timur belakangan ini menjadi sorotan masyarakat.
Tak main-main, para pelaku dalam beraksi menggunakan senjata tajam, alat setrum, bahkan menyamar menjadi anggota polisi.
Dalam kasus di depok, kejahatan begal menimpa korbannya bernama Rian Iskandar saat melintas di Kampung Benda, Cipayung, Kota Depok.
Rian saat itu menuju rumah sepulang kerja.
Ia malah dikejutkan dengan kehadiran dua terduga pelaku begal yang langsung menodongkan senjata tajam ke arahnya.
Rian mengaku sempat mencoba melarikan diri dari todongan pelaku.
Baca juga: Komplotan Begal di Jakarta Timur Sandera hingga Setrum Korbannya
Namun sayang, dirinya malah terjatuh saat berlari dan kembali diancam terduga pelaku.
“Awalnya saya pulang kerja masuk mobil. Habis parkir saya jalan tiba-tiba langsung ditodong pakai senjata, saya reflek saya yakin dia begal,” ujar Rian kepada wartawan, Kamis (7/10/2021).
“Saya lari mundur eh jatuh. Di situ diancam handphone saya mana, kalau gak saya serahin nanti dibacok,” timpalnya.
Mau tak mau dalam kondisi terdesak seperti itu, Rian pun memberikan ponselnya kepada pelaku.
“Mau gak mau saya kasih, setelah itu langsung jalan mereka mas,” tuturnya.
Rian mengatakan, terduga pelaku berjumlah dua orang dan hanya satu di antaranya yang membawa celurit.
Baca juga: Sederet Fakta Kekejaman Begal Motor di BKT Modus Mengaku Anggota Polisi
“Ciri-ciri pelaku sih yang satu agak pendek dari saya, terus satunya lagi gemuk pakai sweater warna krem sama pink. Mereka pakai motor Honda Beat Silver. Mereka kabur ke arah Pasir Putih, datangnya dari Jembatan Serong,” imbuhnya.
Meski bersyukur nyawanya berhasil selamat dari kejadian mencekam tersebut dan hanya menderita beberapa luka lecet, namun Rian menyayangkan sejumlah kartu penting miliknya ikut raib digondol pelaku bersama handphone yang ia serahkan.
“Yang diminta handphone saja, tapi di handphone itu ada kartu penting misal SIM, KTP, sama atm saya ada dua,” pungkasnya.