Selasa, 2 September 2025

Kasus Satu Keluarga di Jakarta Timur Dianiaya Sekelompok Orang, Dua Tersangkanya Berstatus Ayah Anak

Kepolisian meringkus tiga pelaku penganiayaan dan perampokan terhadap keluarga Titi Suherti (48), warga Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Pipih Suherti (48) dan keluarga, yang menjadi korban pengeroyokan kelompok pemuda, mendatangi Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). 

Pengakuan korban

Korban, Pipih Suherti (48) mengaku sekelompok pemuda tersebut datang secara tiba-tiba dan mendobrak pintu rumahnya.

"Tiba-tiba rumah saya didobrak, pintu ditendang sampai rusak. Langsung mereka menyerang keluarga saya," kata Pipih di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).

Pipih menceritakan saat kejadian, dirinya bersama dua anak laki-lakinya yakni Ramdoni (24), Marwan (23), dua anak perempuan, dan seorang menantu perempuan berada di dalam rumah.

Para pelaku langsung menganiaya seluruh penghuni di dalam rumah secara membabi buta.

Baca juga: DKI Jakarta dan Kepulauan Riau Jadi Penyumbang Kenaikan Kasus Covid-19 di Awal Tahun 2022

Pipih dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret sekitar dua meter oleh pelaku di dalam rumah, bahkan diancam dibunuh oleh pelaku.

Warga RW 03 di sekitar lokasi kejadian sebenarnya mengetahui penganiayaan terjadi.

Tapi, mereka tidak dapat berbuat banyak karena takut menjadi sasaran amuk para pelaku.

"Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka enggak berhenti," ujarnya.

Beruntung anak perempuan Pipih paling kecil, IN (10) yang saat kejadian berada di lokasi berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sehingga selamat tanpa luka.

Saat pelaku lengah, Pipih menuturkan IN yang ketakutan karena mendengar seluruh kejadian dari kamar mandi berhasil kabur keluar rumah lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangga.

Baca juga: Mahasiswa Ber-KTP Matraman Jakarta Timur Ditemukan Tak Bernyawa di Lantai 2 Warung Kopi Aceh Besar

"Untungnya anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan banget pas kejadian, sampai sekarang masih takut," tuturnya.

Marwan, anak Pipih yang juga jadi korban pengeroyokan menuturkan para pelaku baru berhenti melakukan penganiayaan sekira pukul 04.00 WIB atau menjelang adzan Subuh.

Para pelaku baru berhenti menganiaya setelah seluruh anggota keluarganya terkapar dan tidak berdaya mengalami luka berat akibat dianiaya tanpa bisa melawan.

Baca juga: Terungkap Kronologi dan Motif Penganiayaan ABK asal Tegal Saat Melaut, Nahkota Otak Penganiayaan

"Saya sendiri sempat diseret sekitar lima meter, ditendang, dipukulin juga. Waktu kejadian mereka memang enggak bawa senjata, tapi karena jumlah mereka banyak saya enggak bisa melawan," kata Marwan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Sangka Korban Lapor Polisi, Pelaku Pengeroyok Satu Keluarga di Makasar Ciut Saat Diringkus

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan