Awal Mula Pasar Tanah Abang Disebut Poco-poco hingga Tuai Reaksi dari Wagub dan DPRD DKI
Pasar Tanah Abang jadi perbincangan setelah muncul kritikan mengatakan pasar tersebut layaknya gerakan poco-poco yang maju mundur, padat dan macet.
Penulis:
Theresia Felisiani
“Jangan bapak itu dapat laporan ABS (asal bapak senang) doang. Kalau Tanah Abang dikatakan macet, dimana? Kita survei langsung aja bareng,” tantang Riano.

Hasto Diminta Datangi Pasar Tanah Abang
Anggota Fraksi PAN DKI itu menegaskan, bahwa selama ini tidak ada macet di kawasan Tanah Abang.
Apalagi selama dua tahun terakhir Jakarta dihantam pandemi Covid-19.
“Karena Covid banyak kios di Tanah Abang tutup, banyak juga para pedagang yang akhirnya ngontrak tidak buka lagi usahanya. Jadi kalau dibilang sekarang ini macet, dimana? Jangan katanya-katanya dong,” ketusnya.
Riano mengimbau Hasto sebaiknya turun dan melihat langsung ke Tanah Abang.
Dia juga meminta politikus PDIP itu jangan duduk-duduk di kantor yang dilengkapi dengan alat pendingin ruangan (AC), lalu berkomentar tanpa tahu kondisi riil di lapangan.
Dia juga meminta Tanah Abang tidak dijadikan alat politisasi, sebab, Riano yang sehari-hari mengaku melintas di Tanah Abang menilai justru ada banyak kemajuan selama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terobosan Anies
Dia kemudian menyebut salah satu terobosan Anies adalah membangun Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang atau Skybridge, yang bisa menghubungkan sejumlah titik strategis di kawasan tersebut.
Saat ini warga yang turun dari Stasiun Tanah Abang langsung terhubung dengan ruas jalan baru Skybridge dan terhubung langsung dengan Halte Jak Lingko, Jalan Jati Baru, Halte Transjakarta, Blok F dan Blok G Tanah Abang.
Hal ini sangat berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya yang pernah diisi Basuki Tjahaja Purnama maupun Djarot Saiful Hidayat.
“Di masa lalu, orang kalau keluar stasiun kesulitan mengakses tempat yang dituju. Kesulitan ini dipicu banyak hal. Mulai dari kemacetan lalu lintas, kesemrawutan pedagang kaki lima, hingga kendaraan yang lalu lalang dengan kecepatan tinggi,” ucapnya.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bagus, warga nggak capek-capek lagi berdesakan, karena dari stasiun warga mudah mengakses tujuannya, sudah tertata rapi,” tambahnya.
Baca juga: Klaster Krukut, Kasus Positif Covid-19 Bertambah 10 Orang dari Hasil Tes Antigen
Baca juga: Kondisi Terkini 36 Warga Krukut yang Positif Covid-19 hingga Gejala yang Dialami
Begitu juga, kata dia, ratusan pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya mangkal di Jalan Jagibaru Raya kini dipindahkan ke kios-kios di Skybridge oleh Pemprov DKI.