Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah Emak-emak Sisir Minimarket Berburu Minyak Goreng, Ada yang Ajak Suami dan Anak Ikut Antre

Sejumlah emak-emak rela menyisir minimarket demi berburu minyak goreng murah, bahkan ada yang mengajak suami hingga anaknya ikut demi bisa beli banyak

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
PENERAPAN 1 HARGA MINYAK GORENG - Warga membeli minyak goreng kemasan di Toko Sembako Cahaya Prabu, di kawasan Cibodas, Kota Tangerang, Rabu (19/1/2022). Pemerintah mulai hari ini menerapkan 1 harga minyak goreng sebesar Rp 14 Ribu/liter. Warga menyambut gembira penerapan 1 harga ini, namun sayangnya penjualannya masih terbatas di tempat tertentu saja. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp14.000 per liter.

Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga tersebut merupakan upaya lanjutan pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Melalui kebijakan ini, seluruh minyak goreng, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, akan dijual dengan harga setara Rp14.000 per liter untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil.

Penyediaan minyak goreng dengan satu harga akan dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), dan untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian.

Harga minyak goreng di ritel modern dijual seharga Rp 14 ribu per liter mulai Rabu (19/1/2022). 
Harga minyak goreng di ritel modern dijual seharga Rp 14 ribu per liter mulai Rabu (19/1/2022).  (Handout)

"Ritel modern akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 waktu setempat,"

"Kepada masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup," lanjut Menteri Perdagangan, Muhammad Luthfi, dikutip dari kemendag.go.id.

Kebijakan satu harga ini tentunya disambut baik oleh masyarakat terutama emak-emak.

Berbagai cara mereka tembuh demi berburu minyak goreng murah.

Minyak Goreng Mulai Langka, Ibu Yuni Harus Datangi 5 Minimarket untuk Dapat Barang Buruan

Langkah pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng menjadi Rp 14 ribu per liter mulai Rabu (19/1/2022) hingga enam bulan ke depan disambut antusias warga.

Yuni, satu pembeli minyak goreng di minimarket Jalan Otista Raya, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mengaku senang meski kesulitan mendapat barang.

Pasalnya demi mendapat satu minyak goreng ukuran dua liter dengan harga Rp 28 ribu saja dia sampai harus mendatangi lima minimarket di wilayah Kecamatan Jatinegara.

"Ini saya udah empat tempat (minimarket datang), akhirnya saya baru dapet. Di minimarket lain yang sebelumnya sudah pada habis," kata Yuni di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2022).

berburu minyak di otista
Warga saat membeli minyak goreng seharga Rp 14 ribu per liter di minimarket Jalan Otista Raya, Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/1/2022)

Menurutnya meski pada setiap minimarket satu orang dibatasi hanya boleh membeli maksimal dua liter, tapi animo warga membeli minyak goreng dengan harga murah lebih tinggi.

Mengingat dalam beberapa bulan terakhir harga minyak goreng melejit, untuk ukuran dua liter bahkan mencapai Rp 40 ribu sehingga warga hingga pengusaha makanan mengeluh.

Saat tiba di satu minimarket Jalan Otista Raya Yuni bahkan mendapati stok minyak goreng di bagian rak sudah nyaris habis.

Sisanya tidak sampai 10 botol kemasan ukuran dua liter.

"Dapatnya satu enggak boleh (beli) dua. Harganya Rp 28 ribu, sebelumnya kan sampai Rp 40 ribu ya. karena saya botol dua liter jadi satu. Sekarang harga sudah turun jadi pada antre," ujarnya.

Baca juga: Omicron Sudah Masuk Kota Tangerang, Kasus Covid-19 Naik, Regulasi PTM 100 Persen Bakal Diatur Ulang

Yuni menuturkan datang ke minimarket pada sore hari karena baru pada siang hari mendapat informasi mulai hari ini pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng.

Kebijakan ini lebih dulu berjalan di minimarket, sementara untuk pasar tradisional baru berlaku pada satu minggu ke depan terhitung hari ini karena butuh penyesuaian harga.

"Tadi dapat informasi dari adik di grup (WhatsApp) siang jadi langsung ke sini," tuturnya.

Demi Dapat Minyak Goreng Murah Lebih Dari Satu, Emak-emak di Tangerang Ajak Anak dan Suami

Masyarakat Kota Tangerang dihebohkan dengan operasi minyak goreng kemasan murah, ditengah melambungnya harga minyak goreng.

Melalui pantauan Wartakotalive.com, penjualan minyak goreng murah hari ini berlaku di beberapa ritel minimarket di Tangerang, salah satunya adalah minimarket di Pasar Anyar.

Pada minimarket Pasar Anyar tersebut, ratusan masyarakat berbondong-bondong memadati antrean panjang di kasir alfamart Pasar Anyar Tangerang, sejak pukul 13.00 WIB.

Ratusan orang tersebut rela mengantre panjang demi membeli minyak goreng kemasan murah dari berbagai merk dengan harga Rp 14 ribu dan juga Rp 28 ribu.

Terlihat dari mereka rela mengantre bahkan membawa seluruh anggota keluarganya, agar dapat membawa beberapa kemasan minyak goreng berukuran satu atau dua liter.

Baca juga: Setelah Klaster Krukut, Ada Klaster Kelurahan Gondangdia: 33 Petugas Termasuk Lurah Positif Covid-19

Siti, salah seorang ibu rumah tangga yang menjadi pembeli minyak goreng murah pada Alfamart itu, bahkan rela mengajak puteri dan suaminya untuk ikut mengatre membeli minyak goreng murah itu.

Pasalnya, pihak Alfamart Pasar Anyar hanya mengizinkan setiap orang berbelanja minyak goreng kemasan murah itu dengan ukuran maksimal 2 liter.

"Iya saya beli 6 liter minyak goreng murah ini dengan tiga kemasan yang berisi 2 liter. Saya sengaja mengajak suami dan anak saya biar bisa dapet banyak," ujar Siti saat diwawancarai Wartakotalive.com, Rabu (19/1/2022)

Siti mengaku, mengetahui operasi minyak goreng kemasan murah tersebut dari suaminya yang sebelumnya lewat dari alfamart tersebut.

Mengetahui hal itu, Siti langsung bergegas mengajak puterinya untuk langsung datang berbelanja minyak goreng yang saat ini harganya sedang meroket.

"Awalnya suami saya yang ngasih tau ke saya ada minyak goreng murah disini, tapi satu orang hanya boleh beli satu. Langsung saja saya mengajak anak saya sekalian ikut, lumayan banget, soalnya harga minyak sekarang lagi mahal," kata dia.

Kemudian suami Siti, Sari menambahkan, merasa bersyukur dapat membeli tiga buah kemasan minyak goreng murah tersebut.

Menurutnya, harga minyak yang dijual pada operasi minyak murah tersebut sangat berbeda jauh dengan harga yang dijual di pasar tradisional.

"Alhamdulillah bersyukur bisa kebagian tiga kemasan minyak goreng murah ini, soalnya harga disini sama di pasar beda jauh, bisa sampai dua kali lipat perbandingan mahalnya," tambah Sari.

Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah, 43 Sekolah Ditutup, Satpol PP Ikut Siaga Kawal Prokes PTM

Lebih lanjut Wawah, warga Kali Pasir, Sukasari, yang juga turut memburu minyak goreng murah itu mengaku rela jauh-jauh mencari retail yang masih menyediakan stok ketersediaan minyak murah.

Sebab, ketersediaan minyak goreng murah yang dijual beberapa minimarket yang berada di dekat rumahnya tersebut, langsung ludes terjual, lantaran tingginya antusias masyarakat yang tinggi.

"Saya jauh-jauh dari Kali Pasir ke sini, demi mencari minimarket yang masih menjual minyak goreng murah ini. Soalnya, minimarket di dekat rumah saya langsung habis stok minyak gorengnya, saking banyaknya masyarakat yang memburu," ungkap Wawah.

Kendati demikian, tidak sedikit masyarakat yang kecewa akan sistem yang diterapkan pihak minimarket tersebut yang hanya mengizinkan setiap orang maksimal membeli 2 liter minyak goreng murah.

Salah satunya adalah Nursiti, yang mengaku kecewa lantaran hanya mendapatkan satu kemasan minyak goreng murah yang dijual di minimarket tersebut.

Padahal, Nursiti telah membawa tiga buah kemasan minyak goreng untuk dibayarkan di kasir.

Namun ternyata, hanya satu kemasan minyak goreng saja yang diizinkan dibeli untuk setiap orang.

"Jujur ya kecewa saya sama sistem pembelian minyak goreng murah ini yang hanya mengizinkan setiap orang membeli satu kemasan minyak goreng saja," lanjut Nursiti.

Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp 14 ribu per liter disambut antusias warga masyarakat Kabupaten Kudus, di Super Indo Kudus, Rabu (19/1/2022).
Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sebesar Rp 14 ribu per liter disambut antusias warga masyarakat Kabupaten Kudus, di Super Indo Kudus, Rabu (19/1/2022). (TribunJateng.com/Raka F Pujangga)

Nursiti memprotes kebijakan minimarket yang tidak tegas dalam menerapkan aturan yang ditetapkan itu.

Pasalnya, ia melihat pelanggan lain yang merupakan satu keluarga membeli minyak goreng murah tersebut dengab banyak kemasan.

"Saya bingung sama aturan yang diberlakukan ini, katanya satu orang hanya boleh beli satu kemasan saja. Tapi ternyata tadi ada pelanggan yang beli banyak kemasan, padahal mereka itu bawa semua anggota keluarganya," keluhnya.

"Tolonglah pemerintah kalau bikin kebijakan itu yang tegas dan jelas, jangan jadi plin-plan. Biar masyarakat merasa adil dengan program yang dilaksanakan ini," tutup Nursiti.

Takut Kehabisan Minyak Goreng Murah, Emak-emak di Cibinong Sisir Minimarket Pakai Motor

Sekelompok ibu-ibu di Cibinong, Kabupaten Bogor sampai menyisir minimarket menggunakan sepeda motor demi mendapat minyak goreng yang kini turun harga menjadi Rp 14 ribu per 1 liter, Rabu (19/1/2022).

"Kita muter-muter, kita muter-muter dulu tadi dari nirwana estate (Pakansari)," kata salah satu pembeli, Ibu Dika (34) kepada TribunnewsBogor.com.

Setelah berkeliling, Dika dan enam orang kawannya sesama ibu-ibu akhirnya bisa mendapat stok minyak goreng murah di sebuah minimarket di Jalan KSR Dadi Kusmayadi.

Hal ini terjadi karena stok minyak goreng murah di beberapa minimarket di Cibinong pada Rabu siang sudah habis diburu para pembeli.

Sehingga Dika dan kawan-kawan terpaksa harus mendatangi minimarket-minimarket demi mendapat minyak goreng.

"Di minimarket-minimarket ditulisin minyak goreng habis. Pas ke sini alhamdulillah kita dapet," kata Dika.

sisir minimarket cibinong demi minyak
Sekelompok ibu-ibu menyerbu minimarket di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (19/1/2022) untuk mendapatkan minyak goreng murah satu harga

Dika dan kawan-kawan ramai-ramai membeli minyak goreng ukuran 2 liter dengan harga Rp 28 ribu.

"Hari ini harganya Rp 28 ribu, kemarin (saat harga naik) harganya Rp 43 ribu," katanya.

Dika mengatakan bahwa harga minyak goreng sudah mengalami kenaikan sejak sebelum Natal Desember 2021 lalu.

Bersama dengan kawan-kawannya sesama ibu-ibu, Dika langsung mendatangi minimarket-minimarket menggunakan sepeda motor matik pasca mendengar kabar harga minyak turun ini.

Informasi harga minyak turun ini, Dika akui didapat dari media sosial dan mulut ke mulut.

"Saya tahu dari tetangga, media sosial, dari status (WhatsApp)," ungkapnya.

Mulai Hari Ini Harga Minyak Goreng Rp 14.000 per Liter, Mendag Minta Warga Jangan Panic Buying

Pemerintah resmi menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp14.000 per liter.

Kebijakan Minyak Goreng Satu Harga tersebut merupakan upaya lanjutan pemerintah untuk menjamin ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Melalui kebijakan ini, seluruh minyak goreng, baik kemasan premium maupun kemasan sederhana, akan dijual dengan harga setara Rp14.000 per liter untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga serta usaha mikro dan kecil.

Pedagang minyak goreng di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (19/1/2022)
Pedagang minyak goreng di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (19/1/2022) (TribunBanten.com/Nurandi)

"Untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penyediaan minyak goreng dengan satu harga."

"Melalui kebijakan ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau dan di sisi lain produsen tidak dirugikan karena selisih harga akan diganti oleh Pemerintah,” ujar Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, dikutip dari kemendag.go.id.

Penyediaan minyak goreng dengan satu harga akan dilakukan melalui ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), dan untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian.

"Ritel modern akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 waktu setempat,"

"Kepada masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup," lanjut Mendag.

Selain itu, pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Mendag mengatakan, kebijakan ini telah disosialisasikan kepada semua produsen minyak goreng dan ritel modern.

Baik produsen maupun ritel modern pun mendukung kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng.

Hingga kini, sebanyak 34 produsen minyak goreng telah menyampaikan komitmennya untuk berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng kemasan dengan satu harga bagi masyarakat.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Turun, Beberapa Minimarket di Jambi Kehabisan Stok

Sementara itu, Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) menilai pemerintah seakan menganak tirikan pasar tradisional dalam hal menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter.

Sekretaris Jenderal Inkopas Ngadiran mengatakan, harga minyak goreng Rp14.000 hanya ada di ritel modern, sehingga harga di pasar tradisional saat ini rata-rata masih Rp20.000 per liter.

"Tolong kami jangan hanya buat kampanye doang, kalau mau Pilpres (pemilihan presiden), Pilkada, Pileg ke pasar tradisional."

"Giliran ada harga minyak goreng Rp14 ribu, kami disuruh jadi penonton," kata Ngadiran saat dihubungi, Rabu (19/1/2022).

Baca juga: Harga Minyak Goreng Resmi Jadi Rp 14 Ribu per Liter, Ibu-ibu di Gowa Ramai Kunjungi Ritel Modern

Ia pun menyebut, tersedianya harga minyak goreng Rp14.000 di ritel modern, membuat masyarakat berbelanja kebutuhan sehari-hari ke supermarket dan akhirnya tidak berbelanja di pasar tradisional.

"Gara-gara minyak goreng murah, jadi mereka sekalian beli sikat gigi di ritel modern, beli sabun, beli kebutuhan lain di sana," ucapnya.

Ngadiran juga meragukan pemerintah yang akan menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 di pasar tradisional, setelah dijalankan di ritel modern mulai hari ini.

"Ah itu bilangnya sejak Desember 2021 Kemendag bilang begitu."

"Masyarakat sudah lama berkesakitan gara-gara minyak goreng mahal dari Agustus 2021 sampai sekarang, setengah tahun tidak bisa kendalikan harga pemerintah," ujar Ngadiran. (tribun network/thf/TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan