Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

DKI di Tengah Ganasnya Covid-19: GOR Jadi Tempat Isolasi, Keputusan PPKM Level 3 di Pemerintah Pusat

Selama beberapa hari terakhir, DKI selalu jadi penyumbang kasus aktif Covid-19 di tanah air, begini kondisi ibu kota di tengah hantaman virus corona. 

Shutterstock
Ilustrasi virus corona covid-19.(Shutterstock) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DKI Jakarta hampir setiap hari jadi pemecah rekor, penyumbang kasus aktif terbanyak di tanah air.

Lantas bagaimana kondisi ibu kota di tengah hantaman Covid-19 yang mulai memasuki gelombang ketiga.

Ditambah lagi makin masifnya penyebaran covid-19 varian omicron.

Demi mengatasi penyebaran omicron, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengusulkan agar wilayah yang dipimpinnya naik tingkat jadi PPKM level 3.

UPDATE Kasus Covid-19, Tambah 36.057 Pasien, DKI Jakarta Tertinggi Sumbang 15.825 Kasus

Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 36.057 pasien, Minggu (6/2/2022).

Provinsi DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak, yakni 15.825 kasus.

Diketahui, penambahan kasus Covid-19 di Indonesia pada Minggu (6/2/2022) meningkat dibanding hari sebelumnya, Sabtu (5/2/2022) yakni ada 33.729 pasien positif.

Bila dibandingkan kasus kemarin, maka ada penambahan sebanyak 2.328 kasus.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19, Bar di Jaksel Masih Bandel, Sanksi Ditutup 7 Hari dan Denda Rp 50 Juta

Adapun total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 4.516.480 kasus.

Data terbaru BNPB, Provinsi Jawa Barat berada di posisi kedua setelah DKI Jakarta.

DKI Jakarta sebagai wilayah dengan kasus harian tertinggi se-Indonesia, sebanyak 15.825 kasus.

Jumlah kasus Covid-19 Jakarta itu meningkat dibanding kemarin, yaitu 12.774 kasus.

Kasus Covid-19 Meningkat, GOR Tanjung Priok Disiapkan Jadi Tempat Isolasi Mandiri

Tempat isolasi mandiri Covid-19 mulai disiapkan di GOR Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2022).

Pengalihfungsian GOR menjadi tempat isolasi mandiri ini untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang belakangan terjadi.

Wakil Camat Tanjung Priok, Ma'mun mengatakan, disiapkannya GOR Kecamatan Tanjung Priok sebagai tempat isolasi mandiri setelah melihat kondisi meningkatnya kasus.

"Jadi kita ketahui kan saat ini perkembangan Omicron sudah melonjak, sudah agak tinggi. Di Kecamatan Tanjung Priok sendiri sudah tercatat 987 kasus Covid-19, ini tersebar di Wisma Atlet, ada yang isolasi mandiri di rumah," kata Ma'mun.

Baca juga: Kasus Baru Melonjak 13.179 Orang, Permintaan Ambulans Melonjak 9 Kali Lipat, Hilir Mudik di Ibu Kota

GOR dioperasikan untuk menjadi fasilitas baru terkait isolasi mandiri apabila keterisian tempat terpusat seperti RSDC Wisma Atlet maupun Rusun Nagrak penuh.

Terlebih ketika saat ini bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 juga sudah lebih dari 50 persen.

"Kita saat ini sedang mengantisipasi kalau kemudian nanti ke depannya kasus ini melonjak, tinggi lagi, kemudian Wisma Atlet juga sudah tidak nampung ya mungkin di Rusun Nagrak juga tidak nampung," kata Ma'mun.

"Kita siapkan gelanggang olahraga nih yang nantinya akan dimanfaatkan untuk kasus dengan gejala yang ringan atau mungkin yang tanpa gejala," sambung dia.

Adapun kapasitas GOR Kecamatan Tanjung Priok sendiri bisa menampung hingga sekitar 60 pasien.

Saat ini persiapannya mencakup pengadaan tempat tidur serta kelengkapan lainnya untuk menunjang petugas di sana.

"Nanti operasional petugas di luar, ada dua tenda dari BPBD DKI Jakarta yang cukup besar, nanti yang mengendalikan tentunya baik dari kesehatan, unsur wilayah juga bergabung di sini ya berkaitan dengan operasional GOR untuk isolasi ini," tutup Wakil Camat.

GOR Priok jd isoman
GOR Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara disiapkan menjadi tempat isolasi mandiri di tengah lonjakan Covid-19, Minggu (6/2/2022)

Pemprov DKI Jakarta Usulkan PPKM Level 3 ke Pemerintah Pusat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mengusulkan pemberlakuan PPKM Level 3 ke Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Jadi dalam usulan Pak Gubernur ke Pak Menko itu salah salah satunya usul peningkatan pengawasan pembatasan," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2022).

Kata Ariza, alasan menaikan status PPKM ialah untuk mencegah varian Omicron menyebar luas.

Namun kata Ariza, keputusan akhir ada di pemerintah pusat apakah mau menaikan level PPKM di Jakarta atau tidak.

Pemprov DKI Jakarta serahkan keputusan itu sepenuhnya kepada pemerintah pusat.

Baca juga: BOR di 140 RS Rujukan Covid-19 DKI Jakarta Kini Bertambah Jadi 61 Persen

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan jam malam.

Saat ini pembatasan yang baru berlaku di lokasi usaha ialah pembatasan jam operasional dan pembatasan kapasitas.

"Nanti itu semua memang kita ke depan ada upaya-upaya pembatasan di jalan pembatasan jam malam," tuturnya.

Ledakan Covid-19, Wagub DKI Tegaskan Keterisian Rumah Sakit Masih Terkendali

Ketersediaan rumah sakit dan ICU di Jakarta dijamin masih tercukupi meski kasus Covid-19 varian Omicron belakangan melonjak dan hampir bersaing dengan ledakan varian Delta Juli 2021 lalu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan ketersediaan tempat tidur dan ICU di rumah sakit di Jakarta masih tercukupi sampai saat ini.

Ariza mengatakan, apabila melihat data memang ada peningkatan BOR menjadi 63 persen.

Dimana dari 5.737 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 3.618 sudah terpakai.

Meski begitu, angka keterisian itu belum sampai setengahnya dari lonjakan tahun 2021 lalu.

"Namun demikian perlu kami sampaikan, dulu di Juni-Juli 2021 kita pernah mencapai 11.500. Jadi itu artinya sekalipun 63 persen ini data seat atau tempat tidur 5.700 an. Kalau dari 11 ribu ini cuma 31 persennya," ujar Ariza di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (6/2/2022).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Begitupun dengan ICU, dari 741 kapasitas yang terpakai sudah 257 atau terpakai 35 persen dari kapasitas.

Berbeda dari tahun 2021 lalu, keterisian ICU mencapai 1.500 ruang.

"Jadi tidak perlu khawatir. Kami akan tingkatkan sarana dan prasarana rumah sakit, puskesmas, tenaga kesehatan, oksigen, vitamin, dan semuanya," jelas Ariza.

Selain itu, sesuai imbauan pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta akan mengubah fasilitas Rusun dan gedung-gedung Diklat menjadi tempat-tempat isolasi terkendali.

Pemprov DKI Jakarta juga akan meningkatkan Satgas Covid-19 mulai dari RT/RW.

Mereka juga akan meningkatkan 3 T (tracing, testing, dan treatment) untuk memutus penularan Covid-19.

"Kemudian juga aparat kita hadirkan di beberapa titik dan kami akan tindak siapa saja yg melanggar," kata Ariza.

Baca juga: 2 Bocah di Bekasi Curi Motor Lalu Dijual ke Penadah yang Terlibat Jaringan Terorisme

Maka Ariza meminta warga ikut berperan aktif menjaga Jakarta dari penyebaran Covid-19.

Yakni dengan melaporkan kegiatan, hotel, cafe, restoran, perkantoran, dan pabrik yang melanggar protokol kesehatan (Prokes).

Begitu pula jajaran dan aparat Pemprov DKI Jakarta yang tidak disiplin dan melakukan pembiaran terhadap pelanggaran Prokes akan terkena penindakan.

"Segera laporkan kepada kami apabila melihat pelanggaran-pelanggaran Prokes, difoto, video, dan lain-lain laporkan kepada kami," tuturnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan