Sabtu, 27 September 2025

Pembelajaran Tatap Muka

45 Sekolah Ditutup, 563 Guru dan Siswa Positif Covid, PTM 50 Persen di Depok Jalan Terus 

Walau ada 45 sekolah yang ditutup dan 563 guru dan siswa yang dinyatakan positif Covid-19, Pemkot Depok masih terus melakukan PTMT 50 persen.

Warta Kota/Vini Rizki Amelia
ILUSTRASI. Siswa siswi SMA Negeri 1 Depok, Pancoran Mas mengikuti pelajaran dalam pelaksanaan PTM. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ada 45 sekolah di Kota Depok, Jawa Barat yang ditutup sementara karena menjadi klaster penyebaran Covid-19

Terdata juga ada 563 guru dan siswa yang dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang wihana, mengatakan jumlah ini berpotensi meningkat karena pihaknya terus melakukan testing dan tracing atau pelacakan kontak erat kepada keluarga atau kerabat dekat.

"Saat ini kami terus melakukan tracing dan testing," kata Dadang di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pada Jumat (11/2/2022)

Baca juga: Kecelakaan Dua Motor Adu Banteng di Depan Habibie Center Kemang, Korban Terkapar di Jalan 

Walau ada puluhan sekolah yang ditutup, Pemkot Depok masih terus melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) 50 persen.

Menurut Dadang, hal ini menjadi kewajiban karena status PPKM di Kota Depok berada di level 3.

Merujuk pada aturan Inmendagri dan SKB 4 Menteri, kota atau kabupaten yang berada di PPKM level 3 harus melaksanakan PTMT.

"Sesuai SKB 4 Menteri dan Inmendagri, melakukan sekolah PTMT 50 persen," sambung Dadang.

Baca juga: Kisah Saiful, Guru Mengaji di Tangerang yang Cabuli Muridnya Modus Beri Ilmu Kini Jadi DPO

Masih menurut Dadang, apabila ada orang tua siswa yang merasa khawatir anaknya terpapar Covid-19 karena mengikuti PTMT, Dadang menyarankan orang tua siswa untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah.

"Itu diberikan keleluasaan pada orang tua yang keberatan melakukan PTM. Nanti silakan dikomunikasikan dengan pihak sekolah. Terutama jenjang PAUD dan TK, dapat dilakukan secara daring," pungkas Dadang. 

Permintaan ambulance meningkat

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Depok, Imron Maulana mengatakan ada lonjakan permintaan layanan ambulans sejak awal Februari 2022 lalu.

Peningkatan permintaan karena melayani warga yang terpapar Covid-19.

PMI Kota Depok memberikan layanan dengan menjemput warga yang terpapar Covid-19 dari rumah ke lokasi isolasi terpusat (isoter) di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI)

"Kami layani masyarakat dari permohonan mereka yang perlu dievakuasi untuk isoman ataupun ke rumah sakit," kata Imron saat dihubungi pada Rabu (9/2/2022) siang.

Baca juga: 1.140 Warga Sunter Agung dan 55 Warga di Pondok Bambu Tertular Covid-19, PMI Disinfektan Permukiman

Baca juga: Ramai Kabar Vaksin Anak Berbayar Rp 150 Ribu per Kelas, Dinkes Kabupaten Bogor Beri Penjelasan 

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan