Sabtu, 13 September 2025

Terungkap Alasan Suami Istri di Bekasi Ikat Anaknya Pakai Rantai,  Ini Pengakuan Tersangka

Pasangan suami istri ditetapkan jadi tersangka kasus kekerasan terhadap anak di Bekasi, Jawa Barat. Mereka pun mengungkap alasan tega rantai putranya.

Editor: Adi Suhendi
TribunJakarta.com/ Yusuf Bachtiar
Pasangan suami istri P dan A memberikan mengungkap alasan kenapa mereka tega mengikat anaknya menggunakan rantai di Bekasi, jawa Barat. 

Keduanya mengaku menyesal melakukan hal tersebut.

P dan A tampak tertunduk ketika polisi menggelar pres rilis, Sabtu (23/7/2022).

Keduanya terlihat berpegangan tangan berdiri di hadapan awak media.

P selaku ayah kandung sempat berbicara.

Baca juga: Erick Thohir: Kekuatan UMKM Bisa Dijadikan Rantai Pasok Membangun Ketahanan Ekonomi Nasional

P mengaku sangat menyesali perbuatannya mengikat anak semata wayang menggunakan rantai dan tali bahan.

"Saya minta maaf kepada warga sekitar yang menyaksikan kejadian ini, wallahi saya menyesal telah melakukan itu kepada anak saya sendiri," kata P.

bukti rantai dan tali kasus kekerasan terhadap anak
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki (tengah) saat menunjukkan barang bukti rantai dan tali kasus kekerasan terhadap anak. Dalam kasus anak diikat rantai di Bekasi ini sepasang suami istri ditetapkan jadi tersangka. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Suaranya terdengar lirih, pertanyaan demi pertanyaan ditunjukkan kepadanya.

Termasuk alasan dia tega mengikat anak kandung menggunakan rantai.

"Sebenernya sih saya berbuat seperti itu karena anak saya ini enggak kekontrol, sebelnya dia juga pernah mau mencelakakan neneknya," ungkap P.

Dari situ, dia tega mengekang anaknya agar tidak bisa ke mana-mana dengan cara mengikat menggunakan rantai lalu digembok.

Selain itu, tangan R (15) juga diikat menggunakan tali bahan supaya geraknya benar-benar terbatas.

Kondisi tersebut dia lakukan saat R ditinggal pergi bekerja.

P sehari-hari beraktivitas sebagai sopir pribadi.

Sedangkan A ibu tirinya, bekerja sebagai tenaga pendidik di sebuah Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Di rumah, terdapat nenek R yang usianya telah sepuh sehingga tidak berdaya ketika menghadapi cucunya saat ditinggal bekerja kedua orangtua.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan