Sekeluarga Tewas Loncat dari Apartemen
Aktivitas Satu Keluarga sebelum Lompat dari Apartemen: Istri Berdoa, Suami dan Anak Tunggu di Kursi
AEL, istri dari satu keluarga yang lompat dari Apartemen di Penjaringan sempat berdoa sesaat sebelum kejadian.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Nuryanti
Dari hasil rekaman CCTV, terlihat detik-detik saat sosok diduga ayah dan ibu mengajak dua anaknya untuk mengkahiri hidup.
Keempat korban datang ke apartemen tersebut pada pukul 16.02 WIB.
Mereka datang mengendarai mobil Daihatsu Gran Max berwarna silver dengan nomor polisi B 2972 BIQ.
Pada pukul 16.04, keempat korban tampak masuk ke dalam lift.
Di dalam lift ini, terlihat ada gelagat aneh yang ditunjukkan oleh sang ayah, EA (50).
EA terlihat merangkul dan menciumi kening istrinya AEL (52), lalu anak perempuannya JL (15), dan anak laki-lakinya JW (13).
"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya," kata Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya.
Setelah itu, sang ibu AEL tampak meminta ketiga korban untuk mengumpulkan handphone mereka masing-masing.
Baca juga: Kendala Polisi Mengungkap Tewasnya Satu Keluarga di Apartemen Penjaringan, Tak ada Jejak Digital
Oleh AEL, handphone itu lantas dimasukkan ke dalam tasnya.
"Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ungkap dia.
Berselang satu menit kemudian, mereka keluar dari lift dan berada di lantai 21 apartemen.
Keempat korban kemudian naik ke atap apartemen dan melompat pada pukul 16.13 WIB.
"Berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen. Kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," kata Kapolsek Metro Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya.
Keempat korban melompat dengan kondisi tangan saling terikat satu sama lain.
Agus menjelaskan, sang ayah mengikat tangannya dengan anak perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.