Puncak Bogor Macet Total
Proses Evakuasi Jenazah Wisatawan yang Meninggal saat Wisata di Puncak Bogor, Terkendala Kemacetan
Berikut ini proses evakuasi jenazah wisatawan yang meninggal saat terjadi kemacetan panjang di Puncak, Bogor.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
"Jadinya saya di situ sama almarhumah menunggu di situ sampai jam 00.00 WIB," ungkap Suryati di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Setelah mobil jenazah dari perangkat lingkungan setempat tiba, pihak keluarga sempat ditawari agar jenazah Nimih dibawa ke rumah sakit untuk proses memastikan penyebab kematian.
Namun, karena menurut pihak keluarga Nimih meninggal dalam keadaan wajar tanpa ada kejanggalan, mereka sepakat jenazah Nimih tidak perlu diautopsi.
Pihak keluarga meminta agar jenazah Nimih dapat segera dibawa ke rumah duka di Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, sehingga dapat segera dimakamkan secara layak.
Anak pertama Nimih, Yani (46), mengatakan setelah pihak pengelola Gunung Mas menyatakan menanggung seluruh akomodasi hingga tiba rumah duka dengan pengawalan kepolisian, jenazah sang ibunda lalu dibawa.
Baca juga: Macet Total di Puncak Bogor: Sepeda Motor Saling Kunci, Pengendara dan Penumpang BAB Sembarangan

Pada Senin sekira pukul 01.00 WIB, jenazah Nimih bertolak dari Gunung Mas ke rumah duka dengan pengawalan petugas kepolisian yang mengurai arus lalu lintas.
"Jam 01.00 WIB, pas keluar (Gunung Mas arus lalu lintas) masih padat tapi karena sudah dikawal (petugas) Alhamdulillah bisa."
"Sampai di Jakarta kurang lebih jam 02.00 WIB," jelas Yani.
Jenazah Nimih sempat disemayamkan di rumah duka.
Lalu, pada Senin sekira pukul 10.00 WIB, jenazah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Kecamatan Cipayung.
Bantahan Keluarga
Sementara itu, pihak keluarga Nimih membantah kabar korban memiliki penyakit penyerta.
Hal ini menanggapi beredarnya kabar Nimih memiliki penyakit penyerta asma dan darah tinggi hingga menjadi penyebab meninggalnya Nimih pada Minggu malam.
Anak pertama Nimih, Yani, mengatakan semasa hidup sang ibu tidak memiliki penyakit penyerta asma, darah tinggi ataupun penyakit penyerta lain sebagaimana yang dikabarkan.
Baca juga: Cegah Macet Total di Puncak Bogor, Polres Bogor Tambah Personel
Pihak keluarga memastikan saat bertolak dari Jakarta untuk melakukan wisata religi ke Makam Kramat Empang Bogor dan berkunjung ke Gunung Mas, Nimih dalam keadaan sehat.
Bahkan pada Minggu pagi sebelum melakukan perjalanan, Nimih yang sehari-harinya merupakan membuat aneka gorengan dan kue, tetap dapat memasak seperti biasa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.