Rabu, 3 September 2025

Pegawai Toko Roti Dianiaya Anak Majikan

Tak Terbukti Kebal Hukum, George Sugama Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Sempat 'Kabur' Sembunyi

Anak bos toko roti di Jakarta Timur yang menganiaya pegawainya, George Suhana Halim, ditangkap pada Minggu (15/12/2024).

|
Kolase Tribunnews.com/Tangkap layar akun X @ahriesonta
Anak bos toko roti di Jakarta Timur yang menganiaya pegawainya, George Suhana Halim, ditangkap pada Minggu (15/12/2024). 

"Saya sih berharapnya bisa mendapatkan keadilan. Karena banyak korban sebelumnya. Sebelum saya itu banyak (pegawai diduga korban penganiayaan)" urai dia.

Kronologi Kejadian

Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

Saat itu, Dwi yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

Namun, Dwi menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

Terlebih, George menggunakan kata tak sopan dan pernah menganiaya Dwi sebelumnya saat korban mengantar makanan ke kamar.

Baca juga: George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti di Cakung yang Aniaya Karyawan Berhasil Ditangkap!

Karena hal itu, George lantas mengamuk dan melempar sejumlah benda keras kepada Dwi.

"Mungkin karena kesal saya tolak, dia marah. Dia melempar saya pakai (pajangan) patung, terus melempar mesin EDC, melempar kursi," cerita Dwi di Jakarta Timur, Jumat (13/12/2024), dilansir TribunJakarta.com.

Lebih lanjut, Dwi mengaku sempat ditarik orang tua George dan diminta melapor ke polisi.

Namun, Dwi kembali ke dalam toko lantaran tas dan ponselnya masih tertinggal di dalam.

Nahas, saat kembali ke dalam toko, Dwi kembali dilempari benda keras oleh George.

Dwi kemudian memutuskan untuk bersembunyi di dapur, tapi ia terus dilempari benda-benda, termasuk loyang kue.

Loyang kue yang dilemparkan George itu mengenai pelipis Dwi hingga berdarah.

"Waktu itu saya belum sadar kalau kepala berdarah, hanya memegangi kepala saja."

"Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, tapi kalau memar banyak. Di tangan, kaki, paha, pinggang," tuturnya.

Dwi sempat dibawa bosnya ke klinik terdekat untuk mendapat penanganan medis awal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan