Jumat, 3 Oktober 2025

Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Pagar Laut Misterius Tak Miliki Lampu-Plang, Nelayan Terancam Bahaya, PBHI: Bongkar dan Pidanakan!

Ketua PBHI, Julius Ibrani menyebut pihaknya mendapat informasi pagar laut misterius sudah dipasang sejak lima bulan lalu dan membahayakan nelayan.

Tribunnews/IST
Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) turut meninjau pagar laut misterius di Tangerang, Banten, Senin (13/1/2025). Peninjauan pagar laut misterius dilakukan PBHI bersama LBH PP Muhammadiyah dan koalisi masyarakat sipil. 

"Sepengetahuan bapak, siapa sih dalangnya?" tanya wartawan.

"Wah semua juga tahu itu, anak kecil juga tahu dalangnya, siapa lagi kalau bukan selebriti sekarang yang lagi booming, kalau disebutin satu persatu takutnya banyak abcd-nya, yang jelas semua orang pasti tahu," ungkap Heru sembari tersenyum, dari tayangan Youtube Wartakotalive, Minggu (12/1/2025).

Heru mengatakan, telah mengetahui pemasangan pagar laut cukup lama.

Heru syok saat mengetahui ada pemasangan pagar bambu di laut, namun tidak pernah ada pemberitahuan dari pemerintah daerah.

"Kalau memang buat budidaya di laut, itu ada spek masing-masing, misalnya budidaya kerapu ada panjang lebar tinggi, budidaya kerang hijau rancangannya bukan begitu. Saya juga budidaya kerang hijau."

"Misalnya spek menangkap cumi atau udang, bukan begitu, kayak bagan apung. Makanya bukan alasan pagar itu buat budidaya masyarakat, saya rasa jauh dari harapan masyarakat," ungkap Heru.

Sejak awal pembangunan pagar laut tersebut, tidak pernah ada sosialisasi dari siapapun.

Hingga akhirnya Heru dan warga setempat pun bertanya langsung ke pekerja yang membangun pagar laut tersebut.

"(Harusnya) awalnya koordinasi dulu, sosial dulu ke warga sekitar, kan ada masyarakatnya di sini. Gimana nih masyarakat, kita mau bikin pagar, biar ada hasilnya pemberdayaannya, paling tidak kan ada masukan, itu salah besar," kata Heru.

Perihal upah dari pekerja yang diminta untuk membangun pagar laut, Heru punya bocorannya.

Ternyata bayaran pekerja tersebut adalah ratusan ribu sehari.

"Kalau menurut taksiran upah si kalau standar pekerja Tangerang Utara ini sekitar Rp100-125 ribu per hari. Saya dengar juga ada yang borongan, ada yang upah harian, paling tidak dia kejar target," ujar Heru.

Ditanya harapan ke depannya, Heru meminta kepada KKP agar segera mencabut pagar laut tersebut.

“Harapan saya sih simpel, cabut lagi seperti semula. Ngapain ditunda-tunda kelamaan, 20 hari lagi ditunda, nanti masuk angin lagi enggak jadi lagi. Kegiatan itu bukan 1-2 bulan, 5 bulan mah udah ada."

"Bukannya enggak tahu, saya pernah dari awal dia survey ke sini, pernah sidak, tapi kok enggak ada tindak lanjutnya," pinta Heru.

Baca juga: Sosok Artis Nakal Dalang Pagar Laut di Tangerang, AHY Minta Sabar, BEM SI Geram

Penjelasan KKP

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved