Awal Mula Ayah di Bekasi Perkosa Anak Kandung Puluhan Kali, Terangsang Lihat Tubuh Molek Sejak 2023
Kota Bekasi diguncang kasus keji yang melibatkan seorang ayah berinisial USJ (46) yang memperkosa anak kandungnya.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Bekasi diguncang kasus keji yang melibatkan seorang ayah berinisial USJ (46) yang memperkosa anak kandungnya sendiri lebih dari 20 kali.
Kasus ini terungkap setelah korban, yang berusia 22 tahun, memberanikan diri melaporkan ayahnya ke pihak berwajib.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, pelaku mengaku telah melakukan tindakan bejat tersebut sejak September 2023.
Baca juga: Pria di Bekasi Cabuli Anak Kandung 20 Kali, Alasan Pelaku Bikin Geram Polisi
Awal Mula Tragedi
Awal mula tragedi ini terjadi pada suatu malam di September 2023, sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat itu, USJ baru saja pulang kerja dan tiba di kamar kontrakan mereka. Melihat tubuh molek putrinya, pelaku langsung "gelap mata" dan melakukan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya sendiri.
Setelah kejadian pertama, pelaku terus mengulangi perbuatan kejinya bahkan lebih dari 20 kali.
Tidak hanya itu, untuk menghindari kehamilan, pelaku juga memaksa korban meminum pil KB yang ia bawa.
"Korban disuruh oleh tersangka untuk meminum pil KB yang telah dibawa oleh tersangka," ujar Binsar dalam konferensi pers di Markas Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (14/3/2025).
Baca juga: Sebelum Bunuh dan Perkosa Penumpang di Luwu Timur, Sopir Travel Sempat Pura-pura Buang Air Kecil
Korban Melapor
Korban yang merasa geram dan muak dengan tindakan ayahnya akhirnya meminta bantuan kepada ketua RT setempat, RH, dan pemilik kontrakan, SN.
Keduanya kemudian membantu korban melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi Kota.
Ancaman Hukuman
Atas perbuatannya, USJ dijerat dengan Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Pelaku terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun. Kasus ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan seksual, terutama dalam lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat paling aman.
Ayah Perkosa Anak di Muntilan
Polresta Magelang saat ini tengah menyelidiki kasus pemerkosaan yang dilakukan ayah pada anak kandungnya.
Informasi awal, pelaku telah melakukan tindakan bejat tersebut selama kurang lebih satu tahun.
Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol Muhammad Fachrur Rozi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari kakek korban, Jumat (27/12/2024).
"Kejadian berlangsung di rumah korban di Muntilan dan saat ini pelaku diketahui melarikan diri," kata Fachrur Rozi.
Dikatakannya, saat ini polisi sedang mengumpulkan alat bukti yang cukup untuk menjerat pelaku secara hukum.
"Status DPO belum ditetapkan karena alat bukti harus mencukupi terlebih dahulu,” jelas Kompol Rozi.
Kasus ini terungkap setelah korban mengeluh kepada pacarnya hingga akhirnya diketahui oleh keluarga korban.
Pihak keluarga awalnya berupaya menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Ini lantaran istri pelaku menolak suaminya dipenjara dengan alasan pelaku adalah tulang punggung keluarga.
Polisi bersama Dinas Sosial dan pihak desa melakukan pendekatan intensif hingga akhirnya kakek korban bersedia melaporkan kejadian tersebut.
“Sampai kami kemarin itu jemput bola ya kita kepolisian, Dinas Sosial, kemudian dari desa juga mendatangi pihak keluarganya, tapi mereka kekeh.
Selanjutnya kami masih berupaya juga untuk dapat memproses peristiwa tersebut dengan mencari pelapor lain yaitu mbahnya (kakek korban),” tambah Kompol Rozi.
Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung, termasuk menentukan ancaman pidana yang akan dikenakan kepada pelaku.
Kepolisian juga terus berupaya menyempurnakan pemberkasan agar kasus ini dapat segera ditindaklanjuti.
Pemerkosaan di Luwu
Pembunuh karyawati PT IMIP, Morowali berinisial JS (23), yakni Akmal alias Andi Gugun alias Sampe (23) yang merupakan seorang sopir mobil travel berhasil ditangkap personel Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Polres Luwu Timur.
Pelaku diamankan di Kampung Timor, Kelurahan Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (19/11/2024).
Warga Dusun Tabbaja, Desa Tabbaja, Kecamatan Kamanre, Kabupaten Luwu, Sulsel ini lantas dihadirkan dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan, di Polda Sulsel, Rabu (20/11/2024).
"Diungkap bahwa ternyata penemuan mayat itu akibat tindak pidana pembunuhan, atau pencurian dengan kekerasan mengakibatkan hilangnya nyawa korban dan didahului dengan perbuatan kekerasan seksual secara fisik terhadap korban," kata Irjen Pol Yudhiawan, dilansir Tribun-Timur.com.
Yudhiawan kemudian menceritakan kronologi pelaku menghabisi nyawa korban.
Korban dijemput oleh pelaku di Palopo untuk menuju Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin (11/11/2024).
Dalam perjalanan ke Morowali, di dalam mobil hanya ada korban dan pelaku yang duduk bersebelahan di kursi depan.
Saat berada di wilayah Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur pada Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 01.30 WITA, korban tertidur.
Pelaku yang melihat korban kemudian bernafsu dan mengajak korban berhubungan intim dengan tawaran Rp200 ribu.
Korban dengan tegas menolak ajakan pelaku. Namun, Akmal masih mencari cara agar bisa memperkosa korban.
"Sepanjang jalan, pelaku ini berpikir, bagaimana caranya korban ini mau (disetubuhi)," ujar Yudhiawan.
Sekitar pukul 02.00 WITA di daerah Kayu Langi, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, pelaku singgah dan pura-pura turun buang air kecil.
Setelah itu, pelaku membuka pintu, menyergap serta menganiaya lalu memperkosa korban.
Setelah itu, korban sempat mengancam pelaku dengan melaporkan perbuatannya ke polisi.
"Korban lalu lari menuju mobil, dan duduk di aspal. Pelaku lalu mendatangi korban dan mencekik hingga korban meninggal dunia," tutur Yudhiawan.
Tak berhenti di situ, pelaku lantas mengambil perhiasan korban dan membuang tubuhnya ke jurang.
Mayat korban dibuang di Jalan Trans Sulawesi, Dusun Sampuraga, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, dan ditemukan warga pada Rabu (13/11/2024).
Korban Sudah Dimakamkan
Sementara itu, korban telah dimakamkan di kampung halamannya, di Lembang Batualu Selatan, Kecamatan Sangalla Selatan, Tana Toraja, Sulsel pada Senin (18/11/2024) sekitar pukul 15.00 WITA.
Jenazah korban diberangkatkan menggunakan mobil ambulans dari rumah duka di Kota Palopo dan tiba di Batualu Selatan pukul 11.00 WITA.
Keluarga di kampung halaman tampak tak kuasa menahan tangis ketika jenazah di dalam peti mati berwarna putih diturunkan dari mobil ambulans. Beberapa bahkan histeris.
Seorang kerabat, Rompas Sollu mengatakan, seluruh keluarga merasa terpukul atas kematian korban yang tiba-tiba dan tragis.
Apalagi, korban baru saja pulang kampung di Batualu Selatan untuk memakamkan neneknya dan mengganti peti mati almarhum ayahnya.
“Pastinya shock berat. Karena kita baru saja bertemu di kampung, mengantar jenazah oma dari Palopo untuk dimakamkan."
"Baru-baru melepas sedih, air mata belum kering, ikut lagi (korban),” ungkap Rompas Sollu dilansir TribunToraja.com, Senin (18/11/2024).
Menurutnya, korban dikenal sebagai pribadi yang tegar.
Pasalnya, sejak ayahnya meninggal saat umur korban tujuh tahun, korban tinggal dengan tante, kakek, dan neneknya.
Selain itu, korban juga dikenal sebagai sosok yang cerdas sekaligus lugas.
Korban diketahui lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulteng.
Sewaktu kuliah, korban pernah aktif sebagai asisten Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Untad.
Bukan hanya itu, ia juga aktif sebagai anggota PPGT Jemaat Immanuel Kota Palopo.
“Selain sosok yang kuat, dia juga anaknya rajin dan juga pastinya berprestasi. Itu bisa kita lihat waktu semasa dia bersekolah, menempuh pendidikan, dia sering juara kelas."
"Kemarin waktu dia selesaikan kuliahnya di Untad Palu, dia ambil Jurusan Teknik Elektro, lulus dengan predikat cumlaude” ujar Rompas Sollu.
Jenazah korban dimakamkan di pa'tane (kuburan keluarga khas warga Toraja) Batualu Selatan bersama almarhum ayah dan neneknya.
Atas kasus kematian korban, keluarga, khususnya di Batualu Selatan, meminta kepolisian menangkap seluruh pelaku dengan cepat dan prosesnya berjalan sebaik dan sedetail mungkin.
Guru Olahraga SMP di Bekasi yang Diduga Lecehkan Siswi Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Terkenal di Bandung Dilaporkan KDRT |
![]() |
---|
15 Pelaku Dibekuk Polisi di Kasus Tewasnya Kacab Bank BUMN, Apa Motif Dwi Hartono Habisi Korban? |
![]() |
---|
Pemkab Bekasi Percepat Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Perumahan yang Berkelanjutan |
![]() |
---|
Ibunda Sempat Tak Restui Chikita Meidy Dinikahi Indra, Akui Sudah Tahu Menantu Suka Mencuri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.