Senin, 25 Agustus 2025

Pengakuan Sopir Ambulans yang Kena Tilang Elektronik di Cengkareng, Ada Tiga Pelanggaran

Febryan, sopir ambulans sedang membawa pasien rujukan dari RS Hermina Daan Mogot menuju RS Pelni di Petamburan, Jakarta Barat.

|
Editor: Erik S
Tribun Manado
TILANG ELEKTRONIK - Febryan (30), seorang sopir ambulans mendapat tilang elektronik karena menerobos lampu merah, masuk jalur busway, dan tidak memakai sabuk pengaman. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Febryan (30), seorang sopir ambulans mendapat tilang elektronik karena menerobos lampu merah, masuk jalur busway, dan tidak memakai sabuk pengaman.

Ambulans yang dikemudikan Febryan tertangkap kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di lampu merah kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/3/2025).

Saat itu Febryan sedang membawa pasien rujukan dari RS Hermina Daan Mogot menuju RS Pelni di Petamburan, Jakarta Barat.

Baca juga: Korlantas Polri Bantah Ada Aturan Baru soal Tilang Langsung Sita Kendaraan

"(Jenis pelanggarannya) Menerobos lampu merah, melewati jalur busway, melepas sabuk pengaman," kata Febryan, Kamis (10/4/2025).

Notifikasi tilang muncul secara otomatis melalui sistem ETLE.

Begitu dibuka, Febryan kaget melihat bahwa nomor polisi ambulansnya diblokir.

"Pas saya buka, nomor polisinya diblokir," katanya.

Ambulans yang Febryan kemudikan memang bukan pelat merah karena kendaraan itu dikelola perusahaan swasta miliknya, PT Febryan Wirasejahtera Indonesia.

"Tapi ada izinnya," ucap Febryan yang sempat bertanya pada kenalan polisi mengenai hal itu dan mendapat saran mengajukan keberatan ke Polda Metro Jaya.

"ETLE kayak semacam robot, jeprat-jepret, otomatis, nanti diajukan banding saja ke Polda," lanjutnya.

Febryan telah mengajukan sanggahan, tapi hingga kini belum mendapat jawaban.

Meski ambulansnya masih bisa beroperasi, ia mengaku khawatir jika kondisi ini terus berulang.

Baca juga: Satlantas Polres Ponorogo Tilang Innova Pakai Pelat Nomor Modifikasi

"Nanti masalahna bisa jadi banyak, mau kami terobos lampu merah, busway, tetap pelanggaran bertambah, padahal kan sudah prioritas," katanya.

"Kami kalau bawa pasien emergency, masa mau berhenti? Kan lucu," keluhnya.

Penjelasan Polisi

Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menjelaskan, sistem ETLE baru dapat membaca pelanggaran berdasarkan nomor polisi kendaraan, bukan jenis kendaraannya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan