Pengakuan Sopir Ambulans yang Kena Tilang Elektronik di Cengkareng, Ada Tiga Pelanggaran
Febryan, sopir ambulans sedang membawa pasien rujukan dari RS Hermina Daan Mogot menuju RS Pelni di Petamburan, Jakarta Barat.
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Febryan (30), seorang sopir ambulans mendapat tilang elektronik karena menerobos lampu merah, masuk jalur busway, dan tidak memakai sabuk pengaman.
Ambulans yang dikemudikan Febryan tertangkap kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) di lampu merah kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/3/2025).
Saat itu Febryan sedang membawa pasien rujukan dari RS Hermina Daan Mogot menuju RS Pelni di Petamburan, Jakarta Barat.
Baca juga: Korlantas Polri Bantah Ada Aturan Baru soal Tilang Langsung Sita Kendaraan
"(Jenis pelanggarannya) Menerobos lampu merah, melewati jalur busway, melepas sabuk pengaman," kata Febryan, Kamis (10/4/2025).
Notifikasi tilang muncul secara otomatis melalui sistem ETLE.
Begitu dibuka, Febryan kaget melihat bahwa nomor polisi ambulansnya diblokir.
"Pas saya buka, nomor polisinya diblokir," katanya.
Ambulans yang Febryan kemudikan memang bukan pelat merah karena kendaraan itu dikelola perusahaan swasta miliknya, PT Febryan Wirasejahtera Indonesia.
"Tapi ada izinnya," ucap Febryan yang sempat bertanya pada kenalan polisi mengenai hal itu dan mendapat saran mengajukan keberatan ke Polda Metro Jaya.
"ETLE kayak semacam robot, jeprat-jepret, otomatis, nanti diajukan banding saja ke Polda," lanjutnya.
Febryan telah mengajukan sanggahan, tapi hingga kini belum mendapat jawaban.
Meski ambulansnya masih bisa beroperasi, ia mengaku khawatir jika kondisi ini terus berulang.
Baca juga: Satlantas Polres Ponorogo Tilang Innova Pakai Pelat Nomor Modifikasi
"Nanti masalahna bisa jadi banyak, mau kami terobos lampu merah, busway, tetap pelanggaran bertambah, padahal kan sudah prioritas," katanya.
"Kami kalau bawa pasien emergency, masa mau berhenti? Kan lucu," keluhnya.
Penjelasan Polisi
Kepala Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani menjelaskan, sistem ETLE baru dapat membaca pelanggaran berdasarkan nomor polisi kendaraan, bukan jenis kendaraannya.
"Sistem ini yang dibaca adalah nomor polisinya, bukan jenis kendaraannya, seperti tertulis ambulans, jadi sistem kami membacanya adalah nomor polisi," ujar Ojo Ruslani, Jumat (11/4/2025).
Polisi tetap memberikan prioritas ke ambulans atau mobil jenazah, terutama soal jalur dan ganjil-genap.
Namun, ia menegaskan, pengemudi tetap wajib menaati aturan lalu lintas lain.
"Terkait ganjil genap, masuk jalur busway, dan lain-lain, kami akan memberikan prioritas ke mereka," ujarnya.
Baca juga: Cara Bayar Denda Tilang E-TLE dengan Sistem Cakra Presisi, Diakses Online via WhatsApp
Bagi pengemudi yang merasa kena tilang tidak pada tempatnya, Ojo Ruslani menyarankan untuk mengajukan sanggahan melalui situs resmi Ditlantas Polda Metro Jaya.
Setelah itu, penilangan akan dikaji dan bisa dibatalkan.
"Namun, yang tadi saya ingatkan kembali untuk larangan menggunakan handphone saat mengemudi tetap untuk dipatuhi, kemudian sabuk pengaman tetap dipakai," katanya.
Sebagai langkah preventif, Ojo Ruslani meminta para pengelola ambulans untuk secara resmi mendaftarkan nomor polisi kendaraannya ke Direktorat Lalu Lintas.
Baca juga: Polda Metro Terapkan Cakra Presisi, Sistem Konfirmasi Tilang melalui WA ke Pemilik Kendaraan
Dengan begitu, sistem bisa mengidentifikasi ambulans sebagai kendaraan prioritas.
"Saya mohon ke pengelola atau asosiasi yang mengelola mobil ambulans, mobil jenazah untuk membuat surat resmi kepada Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya," kata Ojo Ruslani.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Cerita Sopir Ambulans Bawa Pasien Rujukan Lewat Jalur TransJakarta hingga Kena Tilang Elektronik
Sumber: Warta Kota
Cerita Mahasiswi Jadi Korban Pelecehan Seksual Verbal di Grogol Petamburan Jakarta Barat |
![]() |
---|
Viral Tawuran Pelajar di Jalan Kyai Tapa Grogol Jakbar, Polisi Masih Selidiki Pelaku |
![]() |
---|
Pemotor Wanita Terjatuh dari Flyover Grogol Setinggi 10 Meter, Ditemukan Tak Bergerak |
![]() |
---|
Polisi Dalami Unsur Kelalaian Kasus Kesalahan Pengisian Tangki BBM di SPBU Kembangan, Jakarta Barat |
![]() |
---|
Kesalahan Pengawas, 8.000 Kiloliter Solar Masuk Tangki Pertalite di SPBU Kembangan, Buat Motor Mogok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.