Selasa, 19 Agustus 2025

Scan Retina Mata di World ID, Warga Depok Mengaku Saldo di Rekeningnya Bertambah

Sekali daftar, David mendapatkan uang Rp200 ribu dan pihak aplikator menjanjikannya mendapatkan uang tiap bulannya.

Editor: Erik S
TribunnewsDepok/M Rifqi Ibnumasy
DAPAT UANG - David warga Depok yang melakukan scan retina mata di Kantor World App, di Kota Depok, Jawa Barat, mengaku sudah mendapatkan imbalan uang. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- David warga yang melakukan scan retina mata di Kantor World App, di Kota Depok, Jawa Barat, mengaku sudah mendapatkan imbalan uang.

Hanya saja, David belum mencairkannya. Uang tersebut tersimpan di uang elektronik.

David mendapatkan uang tersebut setelah memindai (scan) retina mata untuk verifikasi aplikasi World ID.

Baca juga: Mengenal Worldcoin, Izinnya Dibekukan Komdigi Buntut Scan Retina Mata, Didirikan Bos OpenAI

Kata David, Kantor World App di Jalan Margonda Depok sudah buka di pertengahan Ramadan atau Maret 2025 lalu.

Awalnya ia datang ke lokasi dan petugas langsung menjelaskan penggunaan aplikasi World ID tersebut.

Usai mengisi data pribadi dan melakukan scan retina mata, David tinggal menunggu upahnya cair.

“Terus itu udah kayak nunggu sehari, Kita bisa tarik ke Dana atau rekening aplikasi,” kata David, Selasa (6/5/2025).

Sekali daftar, David mendapatkan uang Rp200 ribu dan pihak aplikator menjanjikannya mendapatkan uang tiap bulannya.

Setelah sebulan mendaftar, kini ada Rp250 ribu atau bertambah Rp50 ribu uang yang masuk ke rekening David. Namun, ia sendiri belum mencairkannya.

Usai kejadian tersebut ramai diperbincangkan publik, Kantor World App di Jalan Margonda Raya kini mendadak tutup.

Kata David, Kantor World App di Jalan Margonda Depok sudah tutup sejak Minggu (4/5/2025) lalu.

Baca juga: Polri Bakal Ambil Langkah Sikapi Viralnya Worldcoin dan WorldID Lakukan Scan Retina Terhadap Warga

Sebagai informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sudah membekukan izin operasional aplikasi World ID.

Resiko mengintai

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengungkapkan risiko di balik pengumpulan data retina mata oleh Worldcoin.

Menurutnya, data biometrik bisa membahayakan jika dipegang oleh orang yang tidak bisa mengamankannya.

“Kalau [data] itu dipegang oleh pihak yang tidak mengerti bagaimana mengamankannya, itu berbahaya,” kata Alfons dalam video yang diunggah di kanal YouTube Metro TV hari Senin, (5/5/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun depok
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan