Jumat, 8 Agustus 2025

Tak Kirim Siswa ke Barak Militer, Pramono Anung Pilih Buka Taman dan Perpustakaan hingga Malam

Chico Hakim mengatakan, memasukkan siswa nakal ke barak militer tak akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Tribun Bekasi dan Tribun Jakarta
BEDA GAYA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) dan Gubernur Jakarta Pramono Anung (kanan). Dua gubernur ini memiliki gaya kepemimpinan dan pengambilan kebijakan berbeda. /Via Surya.co.id 

TRIBUNNEWS.COM - Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico Hakim, mengatakan memasukkan siswa nakal ke barak militer tak akan diterapkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Menurutnya, Pemprov Jakarta sudah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi tawuran yang marak di ibu kota.

Jadi kebijakan tersebut akan berbeda dengan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Enggak ada (kebijakan soal barak militer). Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya dan membina warganya," ucapnya, Selasa (12/5/2025), dilansir Tribun Jakarta.

Chico menyebut, Pemprov DKI Jakarta lebih memilih menggunakan cara lain, salah satunya mengadakan kegiatan yang positif.

Dengan begitu, anak muda di Jakarta tak punya waktu lagi untuk melakukan kegiatan negatif seperti tawuran.

"Taman dibuka sampai malam, artinya membuka ruang bagi anak-anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya, termasuk perpustakaan," ujarnya.

Selain itu, Chico mengeklaim, Pemprov DKI akan tegas dalam menindak pelaku tawuran.

Operasi gabungan dengan melibatkan unsur TNI/Polri pun terus digencarkan di daerah-daerah rawan.

"Jadi artinya memang selalu ada koordinasi terkait operasi yang dilakukan dan memang tidak ada tempat untuk kekerasan di Kota Jakarta dan sampai hari ini (operasi penertiban) masih terus dilakukan," tutur Chico.

Bahkan, sambungnya, sudah ada beberapa pelaku tawuran yang ditangkap dan diproses hukum.

Baca juga: Pro-Kontra Pendidikan Militer, Kak Seto Justru Dukung Program Dedi Mulyadi karena Positif

Hanya saja, dirinya tak merinci berapa jumlah pelaku tawuran yang telah diserahkan kepada aparat kepolisian.

"Harapan kami tentu apa yang menjadi operasi ini bukan hanya menangkap ayau memproses hukum, tapi juga memberikan efek jera dan efek takur atau shock therapy."

"Sehingga kegiatan-kegiatan yang ilegal dan khususnya berbentuk kekerasan itu bisa dicegah," ungkapnya.

Klaim Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Dedi Mulyadi sangat yakin program pengiriman siswa nakal ke barak militer akan efektif membentuk kedisiplinan dan memperbaiki perilaku pelajar bermasalah di daerahnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan