Selasa, 12 Agustus 2025

Nasib Pebasket AS Jarred Shaw, dari Juara di Indonesia sampai Terancam Hukuman Mati Kasus Narkoba

Jarred Shaw dijerat dengan pasal berlapis usai terlibat dalam kasus narkoba yang diungkap Polresta Bandara Soekarno-Hatta

|
Editor: Erik S
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
SELUNDUPKAN PERMEN GANJA- Pebasket klub Tangerang Hawks Basketball, Jarred Dwayne Shaw ditampilkan saat konfrensi pers di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Rabu (14/5/2025). Jarred Dwayne Shaw ditangkap karena selundupkan paket permen mengandung ganja dari Thailand. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebasket Amerika Serikat, Jarred Shaw, mungkin tidak pernah berpikir kariernya sebagai atlet akan berakhir tragis di Indonesia.

Pemain Forward berusia 34 tahun itu pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia adalah pada tahun 2022 dengan membela Prawira Harum Bandung.

Nasib baik pun menghampiri Shaw. Pada Indonesia Basketball League (IBL) 2023, dia sukses membawa Prawira Bandung meraih gelar juara.

Baca juga: Ini Sosok Jarred Shaw Bintang Basket AS 211 cm Viral Usai Terjerat Kasus Narkoba

Penampilannya cukup impresif saat bermain untuk Prawira. Julukan 'Shaw Time' pun melekat dengan pemain kelahiran Dallas, Texas.

Setelah musimnya dengan Prawira berakhir, Jarred Shaw pun sempat bermain untuk Satria Muda. Namun, penampilannya di tim ini bisa dikatakan tidak begitu apik.

Kendati demikian, sosok Jarred sudah begitu besar bagi pecinta bola basket tanah air. Namanya sempat dielu-elukan penonton saat menyaksikan pertandingan IBL 2024.

Untuk ukuran pebasket asing, Jarred memang memiliki basis pendukung cukup besar di tanah air. Wajar, apabila Tangerang Hawks mendatangkannya untuk mengarungi IBL 2025.

Jarred Shaw diharapkan bisa mendongkrak prestasi klub asal Banten tersebut. Meski sempat kurang memuaskan di beberapa laga, tapi Jarred Shaw bisa memberikan pembuktian.

Sejak tiba di Indonesia dua tahun silam dan membela tiga tim berbeda, pebasket berpostur 208 Cm ini sudah mengemas 1000 poin.

Nila setitik rusak susu sebelanga, adalah pepatah yang tepat untuk Jarred Shaw. Semua pencapaian di atas bak tersapu usai dirinya terlibat kasus narkoba.

Mimpinya untuk menciptakan musim impresif di IBL 2025 pun sirna usai kasus tersebut berujung pemecatan oleh Tangerang Hawks.

Baca juga: Terlibat Kasus Narkoba, Jarred Shaw Terancam Dilarang Main di Liga Basket Indonesia

"Kami menanggapi masalah ini dengan sangat serius dan sangat menyesali pelanggaran hukum yang dilakukan Jarred Shaw," ujar Tikky Suwantikno, manajer tim Tangerang Hawks.

Bahkan, Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) pun mempertimbangkan akan melarang Jarred Shaw untuk kembali berkarier di Indonesia.

"Kami tidak memberikan toleransi kepada pemakai narkoba di dunia basket. Baik pemain, pengurus, petugas lapangan atau siapa saja yang terlibat penggunaan narkoba atau sejenisnya," tegas Ketum DPP PERBASI Budisatrio Djiwandono.

"DPP PERBASI menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum," lanjutnya.

Terancam Hukuman Mati

Jarred pun terancam hukuman berat usai terlibat dalam kasus narkoba yang diungkap Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Dia dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 113 ayat (2), dan lebih subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman hukuman pidana mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun.

Jarred ditangkap setelah menerima paket narkoba jenis Delta 9 THC (tetrahydrocannabinol).

"Tindak pidana berupa permen yang mengandung narkotika golongan jenis Delta 9 THC (tetrahydrocannabinol) yang melibatkan atlet bola basket atas nama JDS oleh Satresnarkoba Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta," ujar Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, Rabu (7/5/2025).

Baca juga: Ada Jarred Shaw sampai Biboy, Berikut Daftar Pemain Tangerang Hawks untuk IBL 2025

Pengungkapan ini bermula saat ada temuan  barang kiriman berupa 132 bungkus permen dari negara Thailand.

Pengirim paket tersebut diketahui berinisial JK dengan alamat Pibuldham Building 8, Bangkok, Thailand.

Paket dikirim dengan nama penerima IM yang alamatnya di apartemen kawasan Cisauk, Tangerang.

Ronald mengatakan kasus ini terungkap berkat kerja sama atau joint investigation antara pihak kepolisian dan pihak Bea-Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

Temuan diawali dari petugas Bea-Cukai yang mencurigai adanya tindak pidana peredaran gelap narkotika yang dikirim dari Thailand ke Indonesia melalui jasa pengiriman.

Ketika itu, pihak Bea-Cukai Bandara Soekarno-Hatta mendapati pengiriman berupa satu buah paket EMS World Thailand nomor airwaybill EE206616913TH dengan nama pengirim Jitnarec Konchinda beralamatkan di Bangkok.

Paket itu berisikan 20 bungkus permen bertuliskan 'Vita Bite'. Permen itu ternyata mengandung narkotika golongan 1 jenis Delta 9 THC (tetrahydrocannabinol) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 132 buah atau dengan keseluruhan berat bruto 869 gram.

"Selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap pengambilan paket EMS atas nama JDS pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 sekira pukul 21.47 WIB di lobi Apartemen Casa De Parco Sampora Unit Magnolis," terang Roland.

--
Alfarizy AF

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan