Rahayu Saraswasti Ingatkan Ketersediaan Air Bersih Adalah Hak Dasar yang Harus Dipenuhi
Pemerintah melalui Kementerian PU telah menerapkan transformasi tata kelola melalui pelaksanaan Program Percepatan Penyediaan Air Minum (P3AM)
Penulis:
Erik S
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah melalui Kementerian PU telah menerapkan transformasi tata kelola melalui pelaksanaan Program Percepatan Penyediaan Air Minum (P3AM) untuk mencapai target 100 persen akses rumah tangga perkotaan terhadap air siap minum perpipaan (RPJPN 2025-2045).
Kemudian 43 persen rumah tangga dengan akses air minum aman dan 40,2 persen rumah tangga dengan akses air minum jaringan perpipaan (RPJMN 2025-2029), serta misi Asta Cita terkait swasembada air.
Baca juga: Jerit Suku Afsya di Sorong Selatan, 67 Tahun Hidup Tanpa Air Bersih, dalam Keterasingan & Kesunyian
Vice-Chairman Globalasia Infrastructure Fund (GIF) Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan negara membutuhkan investasi dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut.
"Karena bagaimana pun juga sehebat-hebatnya negeri ini kalau mau maju apalagi dengan (tujuan) mencapai 0% kemiskinan dan 8% pertumbuhan ekonomi harus ada investasi," kata anggota DPR RI itu.
Rahayu mengatakan GIF ingin turut ambil bagian dalam rangka mewujudkan ketahanan air nasional. Oleh karena itu GIF bekerja sama dengan Mahameru Group di bidang penyediaan dan pengelolaan sistem penyediaan air minum (SPAM) melalui akta pendirian perusahaan di eL Hotel Jakarta, Kamis (15/5/2025).
"Kita ini bagian jembatannya bagi yang mau masuk investasi itu masuknya dengan rasa aman. Menjadi jembatan yang mudah-mudahan investasi itu benar-benar digunakan sebaik-baiknya, terjaga, terjamin, dan sesuai kebutuhan masyarakat," kata Rahayu.
Rahayu menekankan pentingnya keterlibatan sektor swasta sebagai mitra strategis pemerintah dalam menciptakan layanan dasar yang adil dan merata.
"PT Mahameru Tirta Utama akan mengembangkan proyek-proyek SPAM dengan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun non-KPBU. Tahap awal akan difokuskan pada wilayah prioritas seperti Jawa, Sumatera, dan Kalimantan," ucap dia.
Rahayu berharap upaya bersama ini akan membuka babak baru dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya sebagai kebutuhan, tetapi sebagai hak dasar yang harus dipenuhi secara bermartabat.
Baca juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan PNM Beri Bantuan Fasilitas Sanitasi Layak dan Air Bersih
Sementara itu, Chirman GIF Wicaksono mengatakan keterlibatan pihaknya dalam penyediaan air bersih karena ketersediaan air bersih di Indonesia masih kurang.
"Kami pilih bergerak di bidang air karena menurut data ketersediaan infrastruktur air minum di Indonesia masih sangat kurang, bisa dibilang di bawah 10 persen dari total kebutuhan nasional," kata Wicaksono.
Wicaksono menuturkan, berdasarkan data analisa GIF, kekurangan investasi di industri air ini lebih dari Rp8.000 triliun.
"Sehingga jika hanya mengandalkan dana pemerintah akan sangat tidak memungkinkan dengan kondisi saat ini," kata dia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Tak Lagi Menadah Hujan, Warga Desa Tuwiri Kulon Tuban Jawa Timur Mulai Dapat Akses Air Bersih |
![]() |
---|
Baru 60 Persen Rumah Warga Papua Punya Akses Air Minum Layak, Tergantung Hujan dan Sungai |
![]() |
---|
Pangan Kasih Gelar Bazaar Galang Dana Dukung Proyek Penyediaan Air Bersih di NTT |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Tertinggi, Jawa Tengah Urutan 6 |
![]() |
---|
10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Terendah, Kalimantan Selatan Urutan 4 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.