Perampokan Sadis di Kota Serang
Perampokan dan Pembunuhan di Puri Anggrek Kota Serang, Bermula dari Teriakan Anak Korban
Pasangan suami-istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing jadi korban perampokan dan pembunuhan di rumahnya di perumahan Puri Anggrek Kota Serang.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Pasangan suami-istri Wadison Pasaribu (47) dan Petry Sihombing (35) serta anak mereka menjadi korban perampokan dan pembunuhan di rumahnya di kompleks perumahan Puri Anggrek di Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, Minggu, 1 Juni 2025.
Petry Sihombing ditemukan meninggal dunia. Sementara sang suami Wadison Pasaribu (47), ditemukan di ruang dapur dengan kondisi terikat dalam karung dengan keadaan masih hidup.
Kasus pidana ini diketahui setelah anak korban yang berinisial MP berteriak minta tolong dari dalam rumah sekitar pukul 05.00 pagi.
Teriakan tersebut didengar oleh tetangga mereka, Jensen Pasaribu (56), yang langsung datang ke lokasi.
“Saya dengar anaknya teriak-teriak minta tolong, jadi saya masuk ke rumah mereka. Rumah sudah dalam keadaan berantakan,” ungkap Jensen.
Ketika masuk ke kamar keluarga itu, Jensen melihat Petry tertelungkup di atas kasur, tangan terikat dengan tali. Setelah dicek, Petry ternyata sudah tak bernyawa.
“Di belakang kepala korban terlihat ada bekas seperti benturan,” kata Jensen.
Jensen kemudian memeriksa bagian dapur dan dikejutkan oleh temuan sebuah karung besar. Saat dibuka, karung tersebut berisi tubuh Wadison yang masih hidup, namun dalam kondisi tak sadarkan diri dengan tangan dan kaki terikat.
Setelah temuan itu, Jensen segera melaporkan peristiwa tersebut kepada warga lainnya dan ke polisi.
Kondisi Wadison Pasaribu kini mulai membaik setelah dilarikan di Rumah Sakit Sari Asih setelah ditemukan tak sadarkan diri di ruang dapur rumahnya dengan kondisi terikat di dalam karung.
Menurut salah satu petugas di IGD Rumah Sakit Sari Asih yang enggan disebutkan namanya, Wadison Pasaribu sempat dilakukan perawatan di ruang IGD Rumah Sakit Sari Asih pada pukul 11.00 WIB.
Namun, kata Dia, setelah dipastikan kondisinya membaik, Wadison diperbolehkan untuk pulang oleh petugas rumah sakit.
Baca juga: Kondisi Suami di Serang Korban Perampokan dan Kekerasan, Istri Dibunuh di Kamar
"Ya benar tadi pagi ada pasien atas nama Wadison Pasaribu, sempat ditangani oleh dokter di IGD, alhamdulillah kondisinya membaik dan sudah pulang," ujarnya, Minggu, (1/6/2025).
Saat ini, jenazah Petry Sihombing sudah berada di kediaman kaka nya yang tak jauh dari rumah korban yang berlokasi di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.

Pantauan TribunBanten.com di lokasi, banyak saudara serta kerabat korban berdatangan untuk menyampaikan turut berduka dan mendoakannya.
Sebuah tenda dengan bendera kuning juga telah terpasang di depan rumah duka.
Sang suami, Wadison Pasaribu beserta keluarganya juga terlihat duduk di depan jenazah sang istri sembari mendoakannya.
Baca juga: Motif Pembunuhan di Serang Banten, Jasad Istri Ditemukan di Kasur dan Suami Kritis
Namun, keluarga korban dan sang suami belum bisa memberikan keterangan apapun lantaran kondisinya masih berduka.
Jansen mengatakan, sebelum mendengar teriakan tolong dari MP anak korban, waktu adzan subuh dirinya sempat mendengar suara gembok garasi rumah korban seperti ada yang membukanya.
"Saya keluar dan melihat anaknya itu minta tolong nangis-nangis, saya sudah firasat buruk malam-malam anak minta tolong langsung saya teriak minta tolong, datang tetangga dua orang kami masuk dari belakang pintu rumah, karena di depan di gembok," kata Jansen, Minggu, (1/6/2025).
Jansen Pasaribu menuturkan, almarhumah dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan tetangga.
Menururt Jansen, pasangan suami istri Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sudah 8 tahun lebih tinggal di perumahan Puri Anggrek, Kota Serang.
"Selama hidupnya almarhumah ini pandai bergaul, sama ibu-ibu di komplek perumahan juga sering berbincang-bincang, tidak pernah ada masalah," kata Jansen kepada TribunBanten.com, Minggu, (1/6/2025).
Di kegiatan di masyarakat juga almarhumah selalu aktif ikut terlibat. "Ya biasanya sama ibu-ibu di sini aktif berkegiatan, tidak menutup diri," ujarnya.
Sementara sang suami Wadison Pasaribu, dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangganya.
Kendati demikian, kata Jansen, sang suami jarang ada di rumahnya lantaran bekerja sebagai pegawai bank keliling di wilayah Malingping, Lebak, Banten.
"Memang suaminya ini jarang ada di rumah, paling kalau pulang itu seminggu atau dua minggu sekali," tuturnya.
Jansen menuturkan, kondisi keluarga pasangan Wadison Pasaribu dan Petry Sihombing sebelum terjadinya peristiwa pembunuhan tersebut tidak ada keributan apapun.
Sehari-harinya terlihat rukun tidak pernah ada keributan atau masalah dengan lingkungan sekitar. "Itu tidak ada masalah apapun, ya keluarganya rukun, baik-baik saja," ucapnya.
ansen, dirinya mengaku kaget lantaran peristiwa dugaan perampokan ini terjadi secara tiba-tiba. "Kami sebagai tetangga kaget, karena kesehariannya kan baik-baik saja tidak ada masalah apapun," pungkasnya.
Laporan Reporter: Muhammad Uqel Assathir | Sumber: Tribun Banten
Perampokan Sadis di Kota Serang
Tangis Palsu Wadison Pasaribu, Bunuh Istri dan Buat Skenario Perampokan di Rumah Serang |
---|
Cara Suami di Serang Rekayasa Pembunuhan Istri, Sempat Cekcok Diduga Ketahuan Selingkuh |
---|
4 Fakta Pembunuhan di Serang, Perhiasan dan Uang Hilang hingga Teriakan Bocah 7 Tahun |
---|
Misteri Dugaan Pembunuhan di Puri Anggrek Kota Serang, Tetangga Ungkap Sosok Kedua Korban: Supel |
---|
Kronologi Warga Temukan Pasutri di Serang Diduga Korban Perampokan, Istri Tewas Tengkurap di Kasur |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.