Sempat Hilang Dua Hari, Bocah Empat Tahun di Tangerang Ditemukan Meninggal Dunia di Saluran Air
Fakta lain yang terungkap, lanjut Mahdiar, adalah bahwa tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung korban masuk ke saluran air.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Setelah sempat dikabarkan hilang, bocah berinisial A ditemukan meninggal dunia di dekat rumahnya, kawasan Kunciran, Kota Tangerang.
Bocah berusia empat tahun itu sebelumnya telah menghilang dari rumah sejak dua hari lalu.
Baca juga: Sosok Muazin yang Meninggal Dunia saat Azan di Sukoharjo: Dikenal Rajin Ibadah, Dijuluki Daim
Dia ditemukan tidak jauh dari rumah, tepatnya di sebuah saluran air.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Mahdiar, mengatakan pihaknya menerima laporan bocah hilang dari pihak Camat Pinang, Kamis (19/6) pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Jadi Karya Terakhir, Gusti Irwan Wibowo Sempat Selesaikan Series sebelum Meninggal Dunia
Informasi dari Camat tersebut, korban diketahui sempat bermain air genangan bersama ibunya, I, tak jauh dari rumah, Rabu (18/6/2025) pukul 13.00 WIB.
Mahdiar menjelaskan, korban diduga sempat kembali ke dalam rumah dan terakhir terlihat sedang berada di ruang tamu bersama sepupunya.
Namun hanya dalam hitungan menit, korban kembali tidak terlihat dan menghilang dari rumah.
"Selepas zuhur A diruang tamu bersama sepupunya, saat ibunya ke kamar mengambil kerudung dan kembali ke ruang tamu ternyata Alfan sudah tidak ada hanya ada sepupunya yang seusia dengannya," ujar Mahdiar dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui mengidap Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas.
Kondisi tersebut membuat korban memiliki kecenderungan aktif berlebihan dan sulit diam.
"Ibunya menceritakan bahwa korban mengidap ADHD, dan kebiasaannya setiap melihat pintu atau pagar terbuka korban selalu berlari keluar rumah," ungkap Mahdiar.
Fakta lain yang terungkap, lanjut Mahdiar, adalah bahwa tidak ada saksi mata yang melihat secara langsung korban masuk ke saluran air.
Bahkan dari hasil pengecekan CCTV di sekitar lingkungan, tidak ada satu pun rekaman yang menangkap keberadaan A setelah keluar rumah.
"Lurah melakukan identifikasi lingkungan dengan mengecek CCTV sekitar dan menggali keterangan dari warga, tidak ada terekam di CCTV serta tidak ada saksi mata yang melihat korban, tapi asumsi dugaan hanyut sudah berkembang di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.
Penyisiran dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, lurah, RT-RW, Bhabinkamtibmas, dan keluarga korban.
Baca juga: Gusti Irwan Wibowo Meninggal Dunia, Ananta Rispo: Saya Bersaksi Dia Orang Baik
Mereka menelusuri saluran air sepanjang 300 meter dan menemukan dua titik yang terindikasi tersumbat.
"Titik pertama petugas berhasil membongkar penghalang tapi belum optimal, untuk titik kedua melihat beton yang tebal tidak dimungkinkan untuk dilakukan pembongkaran secara manual, maka selanjutnya pada pukul 12.32 petugas BPBD menghubungi pihak Dinas PUPR untuk bantuan alat Jack Hammer," jelasnya.
Sekira pukul 13.20 WIB, tim dari Dinas PUPR datang membawa alat pembongkar beton.
Proses pengerjaan berlangsung hampir dua jam. Hingga akhirnya, jasad korban berhasil ditemukan di titik kedua, pada pukul 15.05 WIB.
"Jenazah A akhirnya ditemukan tepat di titik kedua tersangkut di saluran air," jelasnya.
2 Hari Andika Siswa SMK Hilang usai Ikut Demo di DPR, Diduga Jadi Korban Kekerasan, Kini Meninggal |
![]() |
---|
Cerita Haru Sahabat Kecil Andika: Sempat Tertawa Bareng dan Bilang Mau Main Basket |
![]() |
---|
Orangtua Ikhlas, Abdul Ghofur Ungkap Sosok Anak Andika Lutfi Falah yang Periang dan Gemar Mendaki |
![]() |
---|
6 Fakta Kematian Andika Lutfi Falah akibat Demo di DPR: Tempurung Kepala Retak, Sempat Koma |
![]() |
---|
Sosok Andika Pelajar Kabupaten Tangerang Tewas Usai Ikut Demo: Suka Naik Gunung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.