Senin, 18 Agustus 2025

4 Kapal Nelayan Terbakar di Pelabuhan Muara Baru Jakarta Utara, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Menyadari api yang semakin membesar, saksi pun sempat berusaha memindahkan kapal miliknya menjauh dari titik kebakaran.

Dok Sudin Gulkarmat Jakarta Utara
KEBAKARAN KAPAL - Sebanyak 4 kapal milik nelayan terbakar di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (16/8/2025) pagi. Akibat kebakaran itu petugas menyebut bahwa kerugian ditaksir mencapai Rp2,75 miliar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak empat kapal milik nelayan terbakar di pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada Sabtu (16/8/2025) pagi tadi.

Pelabuhan Muara Baru adalah salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Indonesia, yang terletak di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Baca juga: Ruang SPKT Polres Banjarbaru Kalsel Kebakaran Rabu Malam, Pelayanan Dipindahkan

Jakarta Utara adalah salah satu dari lima kota administrasi di Provinsi DKI Jakarta, Indonesia, yang terletak di bagian paling utara pulau Jawa dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa.

Kepala Seksie Operasi (Kasiops) Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman dalam keteranganya mengatakan, kapal-kapal tersebut terbakar diduga karena adanya korsleting listrik.

Baca juga: Presiden Instruksikan Panglima TNI Atasi Kebakaran Hutan, Pangdam Tangani Langsung Karhutla di Rohil

Korsleting listrik adalah kondisi di mana arus listrik mengalir melalui jalur yang tidak semestinya, biasanya karena kawat bermuatan positif dan negatif bersentuhan langsung, sehingga terjadi hubungan pendek.

"Dugaan penyebab kebakaran konsleting listrik di bagian panel listrik," kata Gatot dalam keteranganya, Sabtu (16/8/2025).

Gatot menjelaskan, kebakaran itu terjadi pertama diketahui oleh salah seorang saksi bernama Wastas usai ia mendengar adanya teriakan kebakaran dari orang-orang yang berada di salah satu kapal yang terbakar bernama Starindo Jaya.

Mendengar hal itu, saksi pun langsung menghampiri lokasi kebakaran dan melihat kobaran api sudah muncul di bagian belakang kapal Starindo Jaya.

"Selanjutnya saksi 1, saksi 2 dan saksi 3 berusaha memadamkan api dengan selang air sanyo tapi tidak berhasil karena tiupan angin kencang sehingga air cepat membesar," kata dia.

Menyadari api yang semakin membesar, saksi pun sempat berusaha memindahkan kapal miliknya menjauh dari titik kebakaran.

Namun karena terkena sapuan ombak dan angin yang cukup kencang, api pun menjalar ke tiga kapal lainnya yang berdekatan dengan kapal Starindo Jaya.

Alhasil total kapal yang terbakar menjadi empat unit termasuk Starindo Jaya.

Akibat kebakaran itu pihak dinas Pemadam Kebakaran pun menerjunkan sebanyak 16 unit mobil pemadam ke lokasi tersebut.

"Pengerahan 16 unit dan pengerahan personel sebanyak 90 orang," jelasnya.

Baca juga: Viral Bus Pariwisata Keluarkan Asap Tebal di Karanganyar, Polisi Pastikan Bukan Kebakaran

Petugas di lokasi pun mulai berjibaku memadamkan api sejak pukul 07.53 WIB. Setelah kurang lebih satu jam berselang api kemudian berhasil dipadamkan.

Dan pada pukul 08.53 WIB petugas kemudian melakukan proses pendinginan untuk memastikan tidak ada percikan api di lokasi tersebut.

Gatot pun menyatakan bahwa proses pemadaman dinyatakan berakhir pada pukul 11.10 WIB dan menyebut bahwa dalam insiden itu tidak ada korban jiwa maupun luka.

"Situasi padam dan sudah dapat diatas oleh petugas," jelasnya.

Hanya saja dijelaskan Gatot, bahwa total kerugian akibat insiden kebakaran itu ditaksir mencapai Rp2,7 miliar.

"Kerugian kurang lebih Rp2,75 miliar," ucapnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan