Kamis, 21 Agustus 2025

Gempa di Jabodetabek

Setelah Gempa Bekasi, Netizen Bahas Sesar Baribis, Apakah Ada Hubungannya?

Gempa yang cukup dangkal yang baru saja terjadi menimbulkan banyak pertanyaan netizen.  Di antaranya, apakah ada hubungannya dengan sesar baribis

|
Editor: Muhammad Barir
Geoscience Letters
Sesar Baribis di barat laut Jawa terdeteksi aktif. Setelah Gempa Bekasi, Netizen Ramai Bahas Sesar Baribis, Apakah Ada Hubungannya? 

Setelah Gempa Bekasi, Netizen Ramai Bahas Sesar Baribis, Apakah Ada Hubungannya?

TRIBUNNEWS.COM- Gempa yang cukup dangkal yang baru saja terjadi menimbulkan banyak pertanyaan netizen.  Di antaranya, apakah ada hubungannya dengan sesar baribis? Mengingat lokasinya berdekatan. 

Sesar Baribis adalah sesar aktif terpanjang di Pulau Jawa yang membentang dari Purwakarta hingga Banten, melewati beberapa wilayah di Jawa Barat dan sekitar Jakarta. 

Sesar Baribis atau Patahan Baribis (bahasa Inggris: Baribis Fault) adalah Sesar aktif yang membentang dari timur hingga barat pulau Jawa. Sesar Baribis merupakan sesar terpanjang di Pulau Jawa.

Sesar ini melintasi selatan Indramayu, sisi barat Subang dan Purwakarta, Cirebon, Karawang, Cibatu (Bekasi), Depok, Jakarta hingga Tangerang dan Rangkasbitung.

Keberadaan Sesar ini masih menjadi dugaan bahkan disebut-sebut sebagai ancaman besar bagi Jakarta.

Nama Baribis diambil dari nama Perbukitan Baribis di daerah Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat.

Sesuai namanya, Sesar Baribis membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka dengan panjang sekitar 100 kilometer.

Sesar ini membentang sepanjang 25 Km di Jakarta Selatan.

Patahan ini bertanggung jawab atas gempa bumi pada tahun 1834 di kota Bogor dengan kekuatan 7.0 Mw yang menyebabkan kehancuran massal di sekitarnya.

Patahan ini kembali bergeser pada tahun 1862 dan menyebabkan gempa bumi berkekuatan 5.8 atau 6.5 Mw di Kabupaten Karawang.

Sesar ini merupakan patahan naik yang terbentuk pada periode tektonik zaman batu muda (neolitikum). Namanya diambil dari Perbukitan Baribis di Majalengka, Jawa Barat. 

Sesar Baribis membentang dari Purwakarta, Karawang, Bekasi, selatan Jakarta, Tangerang, hingga Rangkasbitung. 

Sesar ini terbagi menjadi beberapa segmen, termasuk segmen Bekasi-Purwakarta dan segmen Jakarta. 

Sesar Baribis adalah sesar aktif yang terbukti menghasilkan gempa bumi, meskipun beberapa segmennya masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi keaktifannya. 

Sesar Baribis dianggap berpotensi menimbulkan gempa bumi di wilayah yang dilaluinya, termasuk Jakarta dan sekitarnya. 

Berbagai penelitian dilakukan untuk memahami lebih lanjut karakteristik dan potensi bahaya dari Sesar Baribis

Perbincangan terkait Sesar Baribis mencuat di antara netizen sesaat setelah terjadi gempa di Bekasi dan sekitarnya.

"Gempa yang cukup (atau malah sangat) dangkal, pantas getarannya terasa kuat, se-rumah goyang semua. Apakah ada hubungannya dengan sesar baribis? Mengingat lokasinya berdekatan @infoBMKG" tanya netizen.

"Tipe gerakannya Oblique Reverse, naik turun + horizontal, kemungkinan iya" jawab yang lainnya.

"Sesar baribis pun sebenarnya "tidak tidur", karena ini sesar aktif, menarik jika melihat hasil penelitian para ahli terkait aktivitasnya 20 tahun belakangan ini" tulis yang lainnya lagi.

"Dan melewati sedikit wilayah Jakarta, serta banyak kota satelitnya, sesar aktif yang jarang diketahui oleh banyak orang (kebanyakan hanya "ngeh" ancaman dari gunung berapi)."

"Saya masih belum bisa menerka juga ini modelnya thrust atau apa, tapi ini lah saat bagi para ahli menjawab, pakar di Indonesia sangat banyak perihal ini" tulis yang lainnya.

Dalam postingannya di X, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan.

"Gempa Karawang-Bekasi M4,9 dipicu West Java back-arc thrust, dulu dikenal dengan Sesar Baribis, namun ternyata Sesar Baribis itu salah satu segmen dari West Java back-arc thrust," tulisnya.

 

 

Baca juga: BMKG Ungkap Gempa Bekasi Magnitudo 4,9 Dipicu Sesar Aktif Jawa Barat, Ini Penjelasannya

 

 

BMKG: Gempa Bekasi Dipicu Sesar Naik Busur Jawa Barat

Gempa magnitudo 4,9 mengguncang wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Rabu(20/8/2025) pukul 19.55 WIB. 

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,7.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada kedalaman 10 kilometer.
 
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," kata Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Rabu(20/8/2025).

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat (West Java Back-Arc Thrust) adalah sistem sesar aktif yang membentang di utara Jawa Barat, termasuk wilayah di sekitar Bekasi dan Jakarta.

Sesar Naik Busur Belakang Jawa Barat merupakan bagian dari zona busur belakang (back-arc) di utara Jawa dan aktivitasnya dapat memicu gempa bumi. 

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di sejumlah wilayah, di antaranya:

  • Wilayah Bekasi dengan Skala Intensitas III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, diluar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderit dan dinding berbunyi)
  • Wilayah Purwakarta, Cikarang, dan Depok dengan Skala Intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
  • Wilayah Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur dengan Skala Intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
  • Wilayah Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhanratu, Lebak dengan Skala Intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

"Hingga pukul 20:35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitude M 2,1," ujar Daryono.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambahnya.

 

 


Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

 

 

 


SUMBER: X/BMKG

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan