Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Keluarga Ungkap Kacab Bank BUMN Diskusi Soal Makanan dengan Sang Kakak Sebelum Ditemukan Tewas
Juru bicara keluarga Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta mengungkapkan korban sempat berkomunikasi dengan kakak perempuan sebelum tewas.
Penulis:
David AdiAdi
Editor:
Tiara Shelavie
“Mereka dijanjikan sejumlah uang, bahkan sudah menerima uang muka. Tapi jumlah pastinya belum bisa kami sampaikan. Yang jelas, total imbalan yang dijanjikan tidak lebih dari Rp50 juta,” ujar Adrianus.
Keempat tersangka yang dimaksud adalah EW alias Eras, AT, RS, dan RAH.
Mereka disebut berprofesi sebagai debt collector dan hanya bertugas melakukan penjemputan paksa terhadap korban di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Jakarta Timur.
Baca juga: Mabes TNI Buka Suara Soal Dugaan Oknum Prajurit Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Menurut Adrianus, peristiwa ini terbagi dalam tiga klaster pelaku: penculik, eksekutor, dan aktor intelektual.
Eras dan rekan-rekannya termasuk dalam klaster pertama.
“Setelah korban dijemput, mereka menyerahkannya kepada seseorang berinisial F di Jakarta Timur. Setelah itu, tugas mereka selesai dan mereka pulang,” jelas Adrianus.
Namun, tak lama kemudian, Eras kembali diminta untuk mengantar korban pulang.
Saat itulah mereka terkejut mengetahui bahwa korban telah meninggal dunia.
“Mereka dalam tekanan. Salah satu dari mereka bahkan sempat menyampaikan kepada keluarganya bahwa mereka diperintahkan untuk membuang jenazah. Peran mereka hanya sampai di situ,” tegas Adrianus.
Ia menekankan bahwa kliennya tidak terlibat dalam aksi pembunuhan.
Jika sejak awal tahu bahwa tugas tersebut akan berujung pada kematian korban, Adrianus yakin mereka tidak akan menerima pekerjaan itu.
(Tribunnews.com/David Adi/Garudea Prabawati/Reynas Abdila) (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.