Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Polisi Dalami Dugaan Keterlibatan Oknum Prajurit TNI di Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Polda Metro Jaya masih mendalami dugaan keterlibatan oknum TNI di kasus pembunuhan Mohamad Ilham Pradipta (37).
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih mendalami dugaan keterlibatan oknum prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam kasus penculikan Kepala Cabang Bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37).
Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2025).
"Nanti kami pastikan ya kami belum ada info dari tim," ucapnya singkat.
Pihak kepolisian sejauh ini masih irit bicara perihal isu yang berkembang tersebut.
Sebelumnya, Mabes TNI sudah memberi tanggapan perihal dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kacab BUMN inisial MIP.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen Freddy Ardianzah mengatakan belum mendapatkan informasi dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit.
Pihaknya menghormati proses hukum yang sedang dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum PMJ.
“Sampai saat ini saya belum mendapat info dari Polda Metro Jaya terkait keterlibatan prajurit dalam kasus ini,” kata Mayjen Freddy saat dikonfirmasikan, Selasa (26/8/2025).
Dia juga memastikan akan mengkroscek terkait dugaan keterlibatan prajurit tersebut.
Namun demikian Mayjen Freddy tidak menyebut asal satuan prajurit yang diduga terlibat.
“Mohon waktu ya akan saya update terkait permasalahan ini,” tegasnya.
Diketahui kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN inisial MIP (37) masih diselidiki Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sebanyak empat pelaku penculikan inisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras telah berhasil ditangkap.
Pengacara para pelaku Adrianus Agal saat ditemui di Mapolda Metro Jaya membeberkan kliennya diperintahkan oleh oknum inisial F untuk menculik korban MIP.
"Adik kami Eras dan kawan-kawan ini diminta untuk menjemput paksa di waktu sore untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur," ucapnya kepada wartawan, Senin (25/8/2025).
Menurutnya, ada jeda waktu pada saat korban dijemput paksa dan diserahkan oleh keempat pelaku penjemputan paksa ini diduga kepada oknum aparat.
Namun Adrianus menolak untuk menyebut asal instansi oknum aparat tersebut.
Adapun keempat pelaku langsung pulang ke tempat tinggalnya selepas mengantarkan korban.
"Setelah mereka pulang kurang lebih jeda waktu berapa jam setelah itu, mereka dipanggil lagi untuk mengantar pulang si korban," ucap Adrianus.
Pada waktu para pelaku bertemu lagi dengan diduga oknum, di situlah bahwa mereka melihat korban sudah tidak bernyawa.
"Tapi yang menjadi catatan kami di sini pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan dan mereka salah satu terduga penjemputan paksa ini, menyampaikan ke keluarganya bahwa mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah," imbuhnya.
Adrianus menuturkan atas peristiwa pidana yang terjadi bahwa peran dari kliennya hanya sebatas menculik dan membuang jenazah.
Dia juga menyebut ada tiga klaster dari rangkaian kematian korban yakni klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, dan klaster eksekutor.
"Nah kami terputus di pengintai sama eksekutor adik-adik kami ini mereka perannya hanya untuk menjemput paksa dan memberikan ke mereka (eksekutor)," tukasnya.
Selain itu juga ada empat aktor intelektual yang diamankan antara lain C, DH, YJ dan AA.
Baca juga: Mabes TNI Buka Suara Soal Dugaan Oknum Prajurit Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN
Untuk DH, YJ dan AA ditangkap di daerah Solo, Jawa Tengah. Lalu pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
Polda Metro Jaya
prajurit
Kepala Cabang Bank BUMN
Mohamad Ilham Pradipta
Mabes TNI
Mayjen Freddy Ardianzah
Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi
Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN
Mabes TNI Bantah Terima Permohonan Perlindungan dari Tersangka Penculikan Kacab Bank BUMN |
---|
Hotman Paris Mengaku Tak Kenal dengan Dwi Hartono, Terduga Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN |
---|
Dwi Hartono Terduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Batal Maju Pilkada Karena Hanya Jadi Calon Wabup |
---|
Kagetnya Kades Tahu Dwi Hartono Jadi Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Tak Menyangka |
---|
Mabes TNI Buka Suara Soal Dugaan Oknum Prajurit Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.