Demo Buruh
Ricuh di Depan Gedung DPR, Pedagang Ini Pilih Tinggalkan Dagangannya Meski Dilanda Rasa Khawatir
Nasikin sempat ragu untuk berdagang hari itu. Dia khawatir kericuhan akan terulang seperti demo pada Senin lalu.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasikin (48) mengayuh sepedanya di jalan yang berkerikil dan penuh sampah botol.
Sejak pukul 13.00 WIB, Nasikin sudah tiba di depan Gedung DPR RI, beberapa jam sebelum demonstrasi pecah antara massa aksi dan polisi.
Baca juga: Massa Demo DPR Menutup Jalan Tol, Pengendara dari Semanggi Arah Bandara Soekarno-Hatta Putar Balik
Demonstrasi adalah bentuk penyampaian pendapat di muka umum yang dilakukan secara kolektif, biasanya untuk menyuarakan aspirasi, protes, atau tuntutan terhadap kebijakan tertentu.
Pada pukul tersebut, peralihan massa aksi tengah terjadi. Hampir semua massa buruh sudah balik kanan, digantikan massa mahasiswa dari arah GBK Senayan, Semanggi maupun Palmerah.
Nasikin sempat ragu untuk berdagang hari itu. Dia khawatir kericuhan akan terulang persis seperti demo pada Senin lalu di tempat yang sama. Pada Senin lalu, Nasikin tidak berada di lokasi demo.
Kekhawatirannya pun terbukti. Belum ada satu orang yang membeli rujak tumbuknya, kericuhan ternyata sudah pecah.
Massa aksi melempari botol dan barang-barang lainnya ke dalam gedung DPR. Polisi membalas dengan menembakkan gas air mata dan water canon.
"Sepeda saya sama dagangan saya umpetin deket situ. Saya lari ke JPO," kata Nasikin seraya tertawa mengingat kejadian tersebut, Kamis (28/8/2025).
Saat polisi keluar dari Gedung DPR dan membubarkan massa aksi, Nasikin mengaku sudah berada di bagian JPO seberang, atau lebih tepatnya ke ruas jalan Semanggi.
Gedung DPR adalah bangunan utama tempat berkantornya Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang juga menjadi pusat aktivitas legislatif nasional bersama MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan DPD (Dewan Perwakilan Daerah).
"Agak takut dagangan kena watercanon, tapi alhamdulillah aman. Saya ngumpet saja, terus balik lagi ke sini," kata dia.
Baca juga: Pelajar Alami Kejang-kejang Setelah Ditinggal Teman dan Terjatuh Saat Demo di DPR Ricuh
Seraya menumbuk buah dan bumbu rujak, Nasikin mengaku sudah banyak yang membelinya. Sebagian besar dari kepolisian.
"Lumayan udah ada lima pesenan. (Seporsinya) Rp10 ribu aja. Saya mah ada peristiwa apa enggak menaikkan harga," kata dia.
Beberapa kali tangan kanan Nasikin tak henti menumbuk, menaruh garam dan cabai, hingga memotong buah yang dia ambil dari etalase kayu di atas sepedanya.
Di sebelah Nasikin, dua orang penjual kopi kekinian baru tiba. Pembeli, kebanyakan adalah polisi, mengerubungi dan memesan minum.
Suasana di depan Gedung DPR RI sudah terlihat kondusif. Namun, suara letupan gas air mata dari arah Palmerah dan Slipi masih terdengar.
Akses jalan di kawasan tersebut belum dibuka, meski jalan tol sudah terlihat aktif.
Adapun ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja hadir dalam aksi ini untuk menyuarakan enam tuntutan utama.
1. Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah (HOSTUM). Buruh menuntut penghapusan sistem kerja alih daya dan meminta kenaikan upah minimum tahun 2026 sebesar 8,5 hingga 10,5 persen.
2. Stop PHK. Pemerintah diminta segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk mencegah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang marak terjadi.
3. Reformasi Pajak Perburuhan. Tuntutan mencakup kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp7.500.000 per bulan, penghapusan pajak atas pesangon, THR, JHT, serta penghentian diskriminasi pajak terhadap pekerja perempuan yang telah menikah.
4. Sahkan RUU Ketenagakerjaan tanpa Omnibus Law. Buruh menolak mekanisme omnibus law dan mendesak agar RUU Ketenagakerjaan menjamin kepastian kerja, upah layak, serta perlindungan sosial.
5. Sahkan RUU Perampasan Aset. Tuntutan ini dianggap penting sebagai langkah konkret dalam pemberantasan korupsi.
6. Revisi RUU Pemilu. Buruh mendesak adanya perombakan sistem Pemilu 2029 agar lebih demokratis, adil, dan partisipatif.
Demo Buruh
Bentrok di DPR, Polisi Pukul Mundur Massa: Kericuhan Meluas ke Slipi, Palmerah, Pejompongan |
---|
Pelajar Alami Kejang-kejang Setelah Ditinggal Teman dan Terjatuh Saat Demo di DPR Ricuh |
---|
KRL Rangkasbitung Dihentikan Imbas Adanya Kerumunan Massa Aksi di Lintas Tanah Abang-Palmerah |
---|
Massa Aksi Unjuk Rasa Masuki Jalan Tol Dalam Kota, Jasamarga Alihkan Ruas Tol Cawang Arah Slipi |
---|
Momen Pedemo Sibuk Live Streaming TikTok Saat Massa Bentrok dengan Aparat di Depan Gedung DPR |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.