Jumat, 5 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Respons Rektor, Gubernur Jabar, hingga Mendikti soal Kericuhan di Unisba-Unpas

Aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jabar berujung kericuhan di sekitar Kampus Universitas Islam Bandung dan Universitas Pasundan.

|
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
GAS AIR MATA - Situasi Kampus Unisba, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/9/2025). Berikut penjelasan sejumlah pihak terkait insiden gas air mata masuk area Kampus Unisba. 

"Unisba menegaskan tanggung jawab moralnya untuk menjaga keselamatan, ketertiban, serta menjunjung nilai-nilai keadaban di tengah masyarakat. Kami berharap situasi dapat segera kondusif demi kebaikan bersama," ucap Harits.

Gubernur Jabar

Dedi Mulyadi mendatangi kampus Unisba di Jalan Tamansari, Kota Bandung, pada Selasa kemarin.

Kedatangan orang nomor satu di Jawa Barat itu, untuk memastikan kondisi mahasiswa dan mencari informasi terkait dugaan penembakan gas air mata ke kawasan kampus Unisba dan Unpas.

Di sana, Dedi bertemu Harits Nu'man dan jajaran Presiden Mahasiswa Unisba yang dipimpin Kamal Rahmatullah. Mereka berdialog sekitar satu jam. 

Setelah pertemuan itu, Dedi mengaku sudah mendapatkan penjelasan dari pihak kampus, baik dari rektor maupun mahasiswanya. 

Dedi mengatakan, apa yang terjadi di Unisba dan Unpas diduga ada kelompok luar yang menyusup dan ingin suasana menjadi keos.

Pasalnya, aksi damai di depan Kantor DPRD Jabar sudah selesai pada hari Senin sekitar pukul 17.00 WIB dan para mahasiswa pun sudah kembali ke kampus.

Akan tetapi, di luar kampus ada upaya pengadangan yang dilakukan oleh kelompok tidak dikenal. 

“Kita tidak bisa menjelaskan karena saya kan bukan penyidik yang bisa mengidentifikasi. Tetapi kemudian terjadilah konflik di jalan dan konflik di jalan itu, segala kemungkinan akan terjadi karena waktunya malam hari, kemudian kedua belah pihak sama-sama sudah lelah sampai malam,” ujar Dedi, Selasa.

Baca juga: Ferry Irwandi Kritik Pemerintah yang Fokus Kejar Aktor Demo, Sesalkan Adanya Gas Air Mata di Kampus

Selain itu, Dedi membeberkan hasil komunikasinya dengan Kapolda Jabar terkait insiden semalam. 

Berdasarkan penjelasan Kapolda, ketika TNI-Polri melakukan patroli gabungan ada pihak yang melempari dengan bom molotov.  

“Sehingga karena dilempari oleh bom molotov, tentunya kan ada perlawanan yang dengan membubarkan kumpulan mereka agar jalan segera dibuka dan digunakan untuk umum,” ucapnya.

Dedi memastikan, sudah menyampaikan apa yang terjadi dari kacamata kedua belah pihak bahwa tidak ada penembakan ke kampus versi polisi dan penjelasan dari pihak mahasiswa. 

"Saya menyampaikan penjelasan kedua-duanya. Itu yang penting saya tetap beritikad yang baik agar ini segera selesai masalahnya, seluruh tuntutan bisa terakomodasi dengan baik." 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan