Jumat, 19 September 2025

Driver Ojol Demonstrasi

Sejumlah Komunitas Ojol Ini Pilih Tak Ikut Aksi, Berikut Alasannya

Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap bekerja mencari orderan alias tidak ikut serta dalam aksi

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews.com/Alfarizy AF
DEMO OJOL - Massa aksi pengemudi ojek online bertahan di kawasan Patung Kuda Jakarta, Selasa (20/5/2025). Pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan dalam “Aksi 179” di Jakarta, Rabu (17/9/2025) ini namun sejumlah komunitas ojol di berbagai daerah juga ada yang memilih jalan berbeda  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Para pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan dalam “Aksi 179” di Jakarta, Rabu (17/9/2025) ini.

Namun, sejumlah komunitas ojol di berbagai daerah juga ada yang memilih jalan berbeda. 

Mereka sepakat tidak ikut serta dalam aksi, dan lebih memilih tetap bekerja mencari orderan.

Di Bekasi, para driver menolak terlibat dalam aksi. Sekretaris Jenderal Koalisi Ojek Daring Nasional (KODAN) Bekasi Raya, Handriko atau Koko, menegaskan bahwa sikap ini merupakan bentuk tanggung jawab pengemudi terhadap masyarakat.

“Driver Bekasi tetap on bid, tidak ada yang ikut aksi. Kami lebih memilih menjaga situasi agar tetap stabil,” kata dia kepada wartawan, Rabu (17/9/2025)

Menurutnya, langkah ini diambil setelah melihat dampak negatif dari gelombang unjuk rasa sebelumnya. 

Baca juga: 6.118 Personel Polisi Kawal Jalannya Aksi Unjuk Rasa Ojek Online Hari Ini

“Kami ingin ikut menciptakan rasa aman dan kondusif di tengah masyarakat. Itu lebih penting daripada ikut-ikutan turun ke jalan,” tegasnya.

Dukungan terhadap sikap tidak demo juga datang dari Solo Raya. Asosiasi Gabungan Aksi Driver Roda Dua (Garda) Soloraya menegaskan tidak akan ikut aksi nasional.

Juru bicara Garda Soloraya, Djoko Saryanto, menyebut mereka tidak ingin gerakan driver ojol ditunggangi kepentingan politik. 

"Kami lebih fokus memperjuangkan regulasi yang jelas, bukan demo yang rawan ditunggangi,” kata dia.

Djoko kini memilih fokus pada dorongan lahirnya UU Transportasi Online dan penetapan tarif yang lebih adil.

Sikap serupa datang dari Banten. 

Michael, perwakilan komunitas Unit Reaksi Cepat (URC), mengatakan mayoritas driver menolak ikut aksi.

“Kalau menurut saya justru mereka itu bukan bagian dari ojol. Itu hanya sebagian kecil, oknum saja, dan tidak mewakili driver. Ojol yang asli lebih pilih cari order,” katanya.

Michael menegaskan bahwa layanan tidak akan terganggu meski ada aksi di Jakarta. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan