Kamis, 2 Oktober 2025

Warga Pasar Rebo Jakarta Timur Terima Manfaat Program Jaminan Kematian Bantu Pendidikan Anak

Ahli waris keluarga Wagirah, warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mendapatkan bantuan pendidikan anak sebesar Rp42 juta.

Penulis: Erik S
Editor: Wahyu Aji
istimewa
BANTUAN PENDIDIKAN - Ahli waris keluarga Wagirah, warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mendapatkan bantuan pendidikan anak sebesar Rp42 juta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli waris keluarga Wagirah, warga Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mendapatkan bantuan pendidikan anak sebesar Rp42 juta.

Bantuan tersebut merupakan santunan jaminan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Ceger. Bantuan tersebut diterima secara simbolis oleh ahli waris keluarga. 

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ceger, Armada Kaban mengatakan pentingnya manfaat program Jaminan Kematian sebagai bentuk perlindungan nyata meski tidak bisa mengganti kehilangan anggota keluarga.

“Tentunya manfaat program ini tidak dapat mengganti atas kehilangan seorang ibu dan istri. Harapannya manfaat program atau santunan tetap memberi manfaat jangka panjang diantaranya membantu pendidikan sang anak,” ujar Kaban dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

Ia menambahkan, program BPJSTK dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah  dalam memastikan masa depan pendidikan anak-anak yang orangtuanya meninggal dunia. Menurutnya, kolaborasi ini mencerminkan kepedulian terhadap generasi penerus bangsa.

“Program BPJSTK ini sangat bisa membantu pemerintah dalam memastikan kelanjutan pendidikan bagi anak-anak yang meninggal orang tuanya. Sehingga sinergi pemerintah daerah dan BPJS Ketenagakerjaan sangatlah akan membantu warga,” lanjut Kaban.

Program manfaat yang diberikan melalui BPJS Ketenagakerjaan mencakup perlindungan tenaga kerja dan keluarganya.

Bentuk manfaat program ini meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, hingga dukungan pendidikan bagi anak.

Pemerintah melihat program ini sebagai salah satu instrumen penting dalam menjaga kesejahteraan sosial.

Dengan adanya jaminan tersebut, keluarga yang ditinggalkan tidak sepenuhnya terputus dari sumber dukungan.

"Banyak warga yang sebelumnya belum memahami sepenuhnya manfaat program ini, melalui sosialisasi berjenjang, diharapkan para kader, pengurus RT, dan RW dapat menjadi jembatan informasi. Upaya itu juga sejalan dengan misi pemerintah pusat dalam memperluas cakupan perlindungan sosial. Apalagi, angka pekerja di sektor informal di wilayah perkotaan cukup tinggi dan rentan tidak memiliki jaminan,” ujar Kaban.

Camat setempat, Mujiono, menyebutkan bahwa santunan yang diberikan sangat berarti bagi masyarakat. Menurutnya, bantuan tersebut bisa meringankan beban keluarga yang tengah berduka.

“Ini sangat membantu warga dalam mengalami musibah. Harapannya hal ini bisa menjadi dorongan agar orang-orang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Mujiono.

Selain itu, pihak kelurahan juga berkomitmen memperluas sosialisasi agar lebih banyak warga memahami manfaat program ini. Langkah itu akan dilakukan melalui berbagai forum yang melibatkan kader hingga pengurus lingkungan.

Lurah Ambar Gumilar menegaskan bahwa pihaknya akan bergerak cepat menyebarkan informasi.

Ia menilai, semakin banyak warga yang ikut, semakin besar pula perlindungan sosial yang dirasakan.

Baca juga: Dasco Sebut DPR Akan Bentuk Tim Perumus RUU Ketenagakerjaan, Libatkan Serikat Buruh

“Kami akan segera menjadwalkan sosialisasi kepada para kader dasawisma, jumantik, dan seluruh pengurus RT dan RW agar bisa menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” kata Ambar.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved