Pramono Anung Tegaskan Hanya Satu Periode Pimpin DKI Jakarta
Pramono Anung tegaskan hanya satu periode pimpin DKI Jakarta, tutup karier 30 tahun di politik dengan satu misi terakhir sebelum pamit.
TRIBUNNEWS.COM - Pramono Anung menegaskan hanya satu periode memimpin DKI Jakarta.
Pramono Anung terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 dan resmi menjabat mulai 20 Februari 2025.
Ia didampingi oleh Rano Karno sebagai Wakil Gubernur, dan masa jabatannya berlangsung selama satu periode, yaitu 2025–2030.
Pramono Anung dan Rano Karno ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih oleh DPRD Jakarta pada 14 Januari 2025 dalam Sidang Paripurna.
Mereka resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari 2025.
Masa jabatan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta adalah 5 tahun, sehingga Pramono Anung akan memimpin Jakarta dari 2025 hingga 2030.
Pramono telah menegaskan bahwa ia hanya akan menjabat satu periode dan tidak akan mencalonkan diri kembali setelah masa jabatannya berakhir.
Hal itu dikatakan Pramono sekaligus menegaskan karier politiknya di Indonesia yang panjang dan beragam.
Keputusan itu menjadi sorotan karena selama ini Pramono dikenal sebagai salah satu figur yang cukup berpengaruh dalam merumuskan berbagai kebijakan strategis ibu kota.
“Saya, target saya pengin jadi Gubernur satu periode," kata Pramono dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
Pramono menegaskan, ia tak memiliki ambisi untuk memperpanjang jabatan sebagai pemimpin Ibu Kota lebih dari satu periode.
Jabatan sebagai Gubernur, kata Pramono, akan menjadi penutup dari perjalanan panjangnya di dunia birokrasi dan politik yang sudah berlangsung selama 25 tahun.
"Saya memutuskan dan benar-benar satu periode dan berhenti,” ucap Pramono.
Meski terkesan ingin menepi, Pramono rupanya masih menyimpan satu misi penting yang ingin dituntaskan sebelum benar-benar pamit.
Pramono memastikan akan tetap bekerja hingga masa jabatannya berakhir.
Ia menargetkan sejumlah program prioritas, terutama program peninggalan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya bisa diselesaikan.
“Saya sebagai Gubernur ingin menyelesaikan persoalan-persoalan Gubernur sebelumnya yang tidak selesai," katanya.
"Termasuk Kampung Bayam, termasuk di mana-mana lah karena saya enggak punya beban,” ungkap Pramono.
Diketahui, Pramono sudah lebih dari dua dekade berkarier di pemerintahan dan politik.
Ia pernah menjadi anggota DPR, menjabat Sekretaris Kabinet di era Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo, hingga akhirnya dipercaya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Pramono menegaskan bahwa dirinya tak memiliki niat untuk kembali mencalonkan diri dalam jabatan publik apa pun setelah masa jabatannya di Jakarta berakhir.
Ia menyebut tidak lagi memiliki beban politik atau target pribadi pada masa depan.
“Saya sudah menjadi pejabat terlalu lama banget, 25 tahun enggak pernah putus. Tambah lima tahun jadi Gubernur sudah 30 tahun. Sudahlah,” ungkap Pramono.
Profil Pramono
Pramono Anung Wibowo merupakan politikus PDI Perjuangan.
Pramono Anung pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014.
Kemudian, Pramono Anung dilantik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Sekretaris Kabinet periode 2016-2019 dan 2019-2024.
Lalu, Pramono Anung mengundurkan diri sebagai Sekretaris Kabinet setelah diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur pada 11 Juni 1963.
Pria yang saat ini berusia 61 tahun itu memiliki istri bernama Endang Nugrahani serta dikaruniai dua anak yang bernama Hanindhito Himawan Pramono dan Hanifa Fadhila Pramono.
Pendidikan
Pramono Anung mengenyam pendidikan di SD Pawyatan Daha Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Pawyatan Daha - Kediri (1976-1979), hingga SMA 1 Kediri (1979-1982).
Usai lulus SMA, Pramono melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dengan menempuh S1, Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (1982-1988).
Tak sampai disitu, Pramono melanjutkan studi S2-nya dengan mengambil jurusan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990-1992).
Studinya masih berlanjut hingga S3 dengan mengambil jurusan Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung (2010-2013).
Perjalanan Karier Pramono
Dikutip dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia politik, Pramono adalah pebisnis di bidang pertambangan dan migas. Ia tercatat pernah menjadi direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1988–1996).
Pramono juga pernah menjabat Presiden Direktur PT Yudistira Haka Perkasa (1995–1999) dan selanjutnya menjabat Presiden komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1999).
Di sela-sela kesibukannya itu, Pramono terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP pada 1998.
Pada tahun 2000-2005, Pramono didapuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P.
Lima tahun berselang, ia kemudian naik jabatan dan dipercaya menjadi Sekjen. Selama menjadi kader di PDI-P, Pram berhasil menjadi anggota DPR empat kali berturut-turut. Mulai periode 1999–2004, 2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019.
Selama menjadi kader di PDI-P, Pram berhasil menjadi anggota DPR empat kali berturut-turut. Mulai periode 1999–2004, 2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019.
Pada periode pertamanya, Pram masuk dalam Komisi VIII yang membidangi agama, sosial, kebencanaan, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Ia juga dipercaya menjadi Anggota Badan Pekerja dari Fraksi PDIP, Anggota PAH II (Panitia Ad Hoc II), Anggota Pansus Migas, dan Anggota Sub Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral DPR RI dari Fraksi PDI-P.
Pada periode kedua, Pramono kembali menjadi anggota DPR dan bertugas di Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan teknologi. Namun, tugas tersebut hanya dijalaninya selama satu tahun.
Pramono mengundurkan diri dari DPR dan fokus menjadi Sekjen PDI-P. Pada periode ketiga, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR dari daerah pilih VI Jatim dan menjadi Wakil Ketua DPR.
Pramono kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode 2016 hingga 2024.
Penghargaan Pramono Anung
Pramono beberapa kali memperoleh penghargaan dari sejumlah institusi.
Berikut daftar penghargaan yang pernah diterima Pramono Anung:
- Anggota DPR RI Terbaik 2000
- Alumni ITB Teladan 2002
- Anugerah Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono 2014
- Ganesa Prajamanggala Bakti Adiutama dari ITB 2017
- Tanda kehormatan Bintang Bhayangkara Utama dari Polri 2017
- Tokoh Penjaga Harmoni Kebangsaan dalam Anugerah Indonesia Maju 2019
- Warga Kehormatan Badan Intelijen Negara 2020
- Alumni Peduli Fikom Unpad 2020
- Piala Adicita Sewaka Pertiwi 2022.
Kekayaan Pramono
Saat ini Pramono Anung masih menjabat sebagai Sekretaris Kabinet.
Berdasarkan data dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pramono memiliki harta senilai Rp104.285.030.477.
Kekayaan itu terbagi ke dalam beberapa aset. Pramono mempunyai tanah dan bangunan dengan jumlah 9.
Tanah tersebut tersebar di berbagai daerah seperti Bogor, Jakarta Selatan, Kediri, Buleleng, Sleman, dan Bekasi dengan nilai Rp35.427.059.686.
Kemudian, Pramono juga mempunyai alat transportasi dan mesin yang terdiri dari tiga mobil dengan nilai Rp1.385.000.000.
Selain itu, ada harta bergerak lainnya dengan nilai Rp19.135.000.000, surat berharga senilai Rp37.250.208.528, serta kas setara kas dengan nilai Rp11.087.762.263.
Adapun Pramono Anung tak tercatat memiliki utang.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Sumber: TribunJakarta
Megawati Soekarnoputri Ingatkan Masalah PMI Jadi Komitmen Utama Proses Pemulangan Jangan Ditunda |
![]() |
---|
PBNU hingga Gubernur Tolak Atlet Israel Tanding di Jakarta: Jangan Sulut Luka Bangsa |
![]() |
---|
Partai Solidaritas Indonesia Bakal Mendirikan Sekolah Partai, Meniru PDIP? |
![]() |
---|
Kemnaker Bicara Arah Transformasi Kebijakan Ketenagakerjaan: Beri Perlindungan Bagi Pekerja |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Besok, 10 Oktober 2025: Potensi Hujan Hampir di Seluruh Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.