6 Fakta Tewasnya Terapis di Pejaten Jaksel: Diduga Korban TPPO, Kasus Jadi Perhatian Pramono Anung
Berikut enam fakta terkait kasus tewasnya bocah terapis yang jasadnya ditemukan di kawasan Pejaten, Jaksel. Dia diduga menjadi korban TPPO.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang remaja berusia 14 tahun berinisial RTA yang berprofesi sebagai terapis sebuah spa ditemukan tewas di sebuah lahan kosong di kawasan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada kamis (2/10/2025) pekan lalu sekitar pukul 04.15 WIB.
Hingga kini polisi terus melakukan penyelidikan dan telah menemukan beberapa fakta terbaru.
Yakni terkait gerak-gerik RTA yang mencurigakan dan terekam kamera CCTV di lokasi mess tempatnya menetap.
Selain itu, sebelum tewas, ditemukan pula bukti chat korban dengan kakaknya terkait dengan pekerjaannya.
Kemudian, kasus yang sudah berjalan ini turut menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Pasalnya, RTA yang merupakan anak di bawah umur telah bekerja. Ditambah pekerjaannya sebagai terapis merupakan salah satu jenis pekerjaan yang masuk dalam kategori beresiko tinggi.
Korban Terlihat Berupaya Hindari CCTV, Diduga Mau Kabur
Terungkap bahwa RTA diduga berupaya menghindari CCTV untuk meninggalkan mess yang disediakan tempatnya bekerja.
Baca juga: Terapis Wanita yang Tewas di Pejaten Masih di Bawah Umur, Polisi Selidiki Kemungkinan Unsur TPPO
Bahkan, dia juga tertangkap kamera berulang kali melihat kamera CCTV. Adapun gerak-gerak ini diduga menjadi upaya RTA menghindari kamera CCTV.
"Karena pada sebelum kejadian ada dia bolak-balik kamar mandi sendirian. Pas di kamar mandi, dia ada ngeliat ke arah CCTV. Berarti kan dia bagaimana berusaha menghindari CCTV itu. Berarti kan memang inisiatif," ungkap Kasat Reskrim Polers Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, dikutip dari Tribun Jakarta, Sabtu (11/10/2025).
Ardian menduga gerak-gerik yang diperlihatkan RTA itu dalam rangka agar upaya kabur dari mess tidak diketahui orang lain.
Namun, sambungnya, dugaan tersebut masih terus diselidiki dengan mengumpulkan barang bukti.
"Dugaan sementara (korban kabur). Tapi masih akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut. Kita tidak menutup kemungkinan ada yang lain, makanya kita masih mengumpulkan alat bukti," ujar Ardian.
Baru Sebulan Bekerja, Manajer Tak Tahu Alasan RTA Diduga Kabur
Ardian turut menuturkan sosok RTA di mana korban merupakan terapis pindahan dari spa cabang Bali.
Ia mengatakan korban baru bekerja di spa cabang Jakarta selama sebulan.
"Menurut keterangan, delapan bulan itu di Bali, habis itu dimutasi ke situ (Delta Spa Pejaten) baru satu bulan. Jadi dipindahkan dari Bali," kata Ardian pada Selasa (7/10/2025) lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.