Rabu, 29 Oktober 2025

Sosok Korban Tewas Tertimpa Pohon di Pondok Indah, Pramono Anung Kenal Secara Pribadi

Sosok pengendara mobil mewah Lexus yang tewas tertimpa pohon besar di Jalan Metro Pondok, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025) siang.

Tribunnews.com/HO BPBD Jaksel
POHON TUMBANG – Mobil Toyota Lexus hitam ringsek tertimpa pohon tumbang di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025) siang. Seorang pengemudi tewas di lokasi, diduga tak sempat menghindar saat hujan deras dan angin kencang melanda kawasan tersebut. 
Ringkasan Berita:
  • Aebuah pohon besar tumbang menimpa mobil mewah Lexus bernomor polisi B 1732 SJV di Jalan Metro Pondok, Jakarta Selatan.
  • Peristiwa yang terjadi pada Minggu (26/10/2025) siang tersebut mengakibatkan pengendara mobil tewas di tempat.
  • Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku mengenal sosok korban.

TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras dan angin kencang menyebabkan sebuah pohon besar tumbang menimpa mobil mewah Lexus bernomor polisi B 1732 SJV di Jalan Metro Pondok, Jakarta Selatan, Minggu (26/10/2025) siang.

Peristiwa tragis yang terjadi pada sekitar pukul 14.00 WIB mengakibatkan pengendara mobil tewas di tempat. 

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan belangsungkawa atas peristiwa ini.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengaku mengenal secara pribadi dengan korban yang berusia 50 tahun tersebut. 

"Kebetulan almarhum, saya kenal secara pribadi. Kebetulan apa? Atasannya almarhum itu sahabat saya."

"Jadi almarhum Harry ini saya kenal secara pribadi," kata Pramono di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (27/10/2025).

Sosok Korban

Diwartakan Warta Kota, korban adalah Harry Nugroho Prasetyo Danardojo.

Ia merupakan mantan Direktur Utama (Dirut) PT Danareksa (Persero), sebuah holding BUMN spesialis transformasi yang bertugas mengoptimalkan kinerja dan menciptakan nilai tambah bagi BUMN yang dikelolanya. 

Perusahaan ini beroperasi di berbagai sektor, termasuk jasa keuangan seperti layanan investasi dan pembiayaan (melalui anak perusahaannya seperti BRI Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Finance), hingga pengelolaan kawasan industri. 

"KTP namanya Harry Nugroho Prasetyo," ujar Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito saat dihubungi, Senin.

Harry meninggal dunia setelah mobil yang dikendarainya tertimpa pohon palem tumbang di kawasan Pondok Indah.

Baca juga: Polisi Minta Pengelola Pondok Indah Cek Lagi Pohon yang Rawan Tumbang

Ketika itu, korban diketahui tengah sendirian di dalam mobil Lexus miliknya.

Insiden tersebut terjadi secara tiba-tiba ketika korban melintas normal menuju arah selatan.

“Tiba-tiba tumbang nimpa mobil itu. Korban meninggal dunia (di tempat dan) langsung dievakuasi ke RS Pondok Indah,” ujar Harnas.

Ia menyebut, mobil korban mengalami kerusakan parah pada bagian depan.

Kap mobil penyok berat hingga kursi bagian dalam ikut bengkok akibat tertimpa batang pohon.

“Bagian kap hancur, korban luka di bagian kepala kanan. Sekarang mobil diamankan samping Pospol Pondok Indah. Keluarga korban sudah datang enggak mau autopsi sudah menerima," terangnya.

Pihak kepolisian memastikan insiden itu murni musibah alam tanpa unsur kelalaian dari pihak mana pun. 

Saat kejadian, kawasan Pondok Indah tengah diguyur hujan deras disertai angin kencang.

“Itu murni kejadian alam, musibah. Pohon palem itu tumbang saat hujan deras. Posisi korban berada di lajur kiri, kemungkinan sedang antre untuk belok kiri di perempatan Pondok Indah,” jelas Harnas.

Jenazah Hary kini telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Lebih lanjut, Harnas menyampaikan pihaknya telah berkoordinasi dengan pengelola kawasan Pondok Indah, PT Metropolitan Kencana, untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan ulang terhadap pohon-pohon di area tersebut.

“Kami sudah berkomunikasi dengan PT Metropolitan Kencana agar memperhatikan kembali kondisi pohon-pohon di sekitar lokasi. Jika ada yang rawan tumbang, sebaiknya segera dipangkas atau diganti dengan pohon yang lebih ringan,” ujar Harnas. 

Korban Tolak Santunan

Pramono Anung mengatakan, pihaknya menawarkan klaim santunan bagi korban akibat insiden tersebut.

Bantuan tersebut bisa diberikan maksimal Rp50 juta untuk korban meninggal dunia dan maksimal Rp25 juta untuk kerusakan kendaraan atau bangunan.

Namun, Pramono menyebut keluarga korban menolak untuk diberi bantuan karena mampu mengurus kepulangan almarhum secara mandiri.

"Karena ini, mohon maaf, meninggal karena tertimpa pohon, kan ada insurance dan sebagainya, yang akan kita bantu untuk mengurusnya."

"Yang pertama, keluarga almarhum sudah memutuskan tidak menggunakan atau fasilitas yang kita berikan, tetapi akan dimakamkan di makam keluarga yang ada di Bogor."

"Kemudian untuk asuransi dan sebagainya, akan ditangani secara tersendiri," imbuhnya.

Supaya kejadian serupa tak terulang, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta akan memasang pagar penyangga di sekeliling pohon. 

"Dengan kejadian yang ada ini, saya sudah memutuskan, saya sudah memerintahkan kepada Pak Fajar (Kepala Dishtamhut) untuk segera ditangani mungkin ada 5.000-an pohon yang perlu trigger atau penyangga. Kalau enggak, kejadian ini bisa terulang kembali," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pramono Kenal Secara Pribadi Korban Tewas Tertimpa Pohon di Pondok Indah Jaksel, Begini Ceritanya.

(Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q/Yolanda Putri Dewanti)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved